Baca Juga: Bukan Sekadar tempat Ibadah, Masjid Pintar di Riyadh Ini Bikin Pengunjung Betah! Kenapa Ya?
Pentingnya Niat yang Benar dalam Beramal
Kisah ini mengajarkan kita bahwa niat yang tulus sangatlah penting dalam setiap amal ibadah.
Bahkan jika hasilnya tidak seperti yang diharapkan, pahala tetap diberikan berdasarkan niat yang tulus, termasuk sedekah kepada pengemis.
Hal ini dikuatkan oleh hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, di mana Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa seseorang yang bersedekah kepada orang yang ternyata adalah pencuri atau pelacur tetap mendapatkan pahala atas sedekahnya karena niatnya tulus.
Namun, ada perbedaan penting yang perlu dipahami.
Jika niat seseorang memang tulus dan ia telah berusaha semaksimal mungkin untuk memastikan sedekahnya jatuh ke tangan yang tepat, maka ia tetap mendapatkan pahala penuh.
Tetapi jika seseorang asal-asalan dalam menyalurkan sedekah tanpa pertimbangan, maka hal itu bisa menjadi masalah, termasuk sedekah kepada pengemis.
Sedekah kepada Pengemis atau Memberi kepada Orang yang Meminta-minta: Tanggung Jawab Moral
Ustadz Riyadh Bajrey juga menyinggung tentang fenomena pengemis yang kerap kali menjadikan meminta-minta sebagai mata pencaharian.
Baca Juga: Wajib Tahu! Sedekah Kepada 5 Orang ini Pahalanya Lebih Besar dan Dapat Mengundang Rezeki Berlimpah
Beliau menekankan, "Disyariatkannya atau dibolehkannya bagi kita untuk memberi kepada orang-orang yang memang meminta-minta, awas, bukan meminta tapi dua kali meminta-minta, jangan! Justru kau menzaliminya."
Maksudnya, jika kita terus memberi kepada pengemis yang menjadikan meminta-minta sebagai profesi, kita sebenarnya mendukung perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
Dalam hal ini, Rasulullah shalallahu 'alaihi wa sallam pernah bersabda, "Tolonglah saudaramu yang zalim dan yang dizalimi."
Jika ditanya bagaimana cara menolong yang zalim, jawabannya adalah dengan mencegahnya dari terus berbuat zalim.