GENMUSLIM.id – Kemerdekaan adalah sebuah kata yang sarat makna dan menjadi dambaan setiap manusia. Namun, apakah kita benar-benar memahami makna kemerdekaan yang sesungguhnya?
Ustadz Abu Abdurrahman Al Atsary memberikan pencerahan yang mendalam tentang konsep kemerdekaan dalam perspektif Islam.
Dilansir GENMUSLIM dari YouTube Sabilulkhayr TV pada Selasa 20 Agustus 2024, beliau berkata, "Kemerdekaan yang sebenarnya bagi seorang hamba adalah saat ia merealisasikan tauhid dan peribadatannya kepada Allah, kemudian ia mengikuti Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam dengan sunnahnya.”
Beliau menegaskan bahwa kemerdekaan sejati bagi seorang muslim bukanlah sekadar terbebas dari belenggu penjajahan atau perbudakan fisik saja.
Kemerdekaan dalam perspektif islam yang sesungguhnya adalah ketika seorang individu berhasil merealisasikan tauhid dalam hidupnya.
Tauhid berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa hanya Allah Ta’ala satu-satunya Tuhan yang berhak disembah.
Ketika seseorang telah mencapai kesadaran ini, maka dia telah terbebas dari perbudakan kepada selain Allah, seperti hawa nafsu, materi, atau bahkan tradisi yang menyimpang.
Allah Ta’ala berfirman di dalam surah Luqman ayat 13:
وَإِذْ قَالَ لُقْمَٰنُ لِٱبْنِهِۦ وَهُوَ يَعِظُهُۥ يَٰبُنَىَّ لَا تُشْرِكْ بِٱللَّهِ ۖ إِنَّ ٱلشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Artinya: “Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: ‘Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.”
Setelah memahami tauhid, langkah selanjutnya adalah mengamalkan ibadah dengan ikhlas. Ibadah tidak hanya terbatas pada ritual-ritual tertentu, melainkan mencakup seluruh aspek kehidupan.
Dengan beribadah secara ikhlas, seorang muslim semakin dekat dengan Allah Ta’ala dan merasakan kedamaian serta ketentraman hati yang sejati.
Selain tauhid dan keikhlasan dalam ibadah, mengikuti sunnah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga merupakan bagian penting dari kemerdekaan yang sesungguhnya.