GENMUSLIM.id- Bersuci menjadi salah satu syarat utama dalam keabsahan sholat, bukan hanya tatacaranya saja namun jenis air yang digunakan harus diperhatikan.
Buya Yahya dalam ceramahnya mewanti-wanti agar umat islam waspada.
Dilansir dari Kemenag.DKI, Selasa, 20 Agustus 2024, Dalam agama Islam, air terbagi menjadi empat, yaitu Air Mutlak, Air Mustak’mal, Air Mutanajis, dan Air Musyammas.
Pertama air mutlak, atau air yang tidak terikat oleh apapun yang sifatnya suci mensucikan. Golongan air jenis ini dapat kita jumpai seperti air sungai, danau, hujan dan lain-lain
Kedua air mutanajis, atau air yang bisa digunakan bersuci namun terkena najis dan jumlah volumenya sedikit. Kategori ini dapat ditemui ketika ukuran air kuran dari 2 kulah ( ukuran tandon persegi 60x60 cm).
Baca Juga: Tuai Pujian dari Rasulullah, Shabat Rela Tahan Lapar Demi Lakukan Adat Zaman Jahiliyah, Apa Itu?
Ketiga air musyammas, merupakan air yang ditempatkan dalam bejana besi lalu terpapar sinar matahari sehingga terasa hangat dan berbau.
Keempat air musta’mal, yaitu air suci yang sudah digunakan untuk bersuci, seperti air bekas berwudhu yang tertampung dalam sebuah wadah.
Menukil riwayat Ibnu Majah dan Baihaqi, Nabi Muhammad SAW bersabda,” air itu tidak dihukumi najis apabila tidak terkena barang najis serta berubah rasa, warna dan baunya,”
Dari berbagai jenis air yang sudah disebutkan diatas, jelas yang bisa digunakan untuk bersuci adalah air mutlak.
Sedangkan air musta’mal dan mutanajis bisa digunakan bersuci jika jumlahnya ditambah, sehingga melebihi ukuran 2 kulah. seta tidak berubah rasa, warna dan baunya.
Lalu bagaimana dengan PDAM yang pada dasarnya air mutlak tapi acapkali memiliki warna keruh kecoklatan dan memiliki rasa?
Baca Juga: Bagaimana Hukum Berjabat Tangan dengan Bukan Mahram dalam Islam: Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad
Dilansir dari channel YouTube Buya Yahya, Selasa, 20 Agustus 2024, dalam kesempatan ceramah tersebut ia menjelaskan bahwa semua jenis air yang sumbernya turun dari langit seperti air hujan, danau, embun, salju, selama tidak bercampur dengan sesuatu yang najis maka boleh digunakan bersuci.
