Sudahkah Kita Merdeka Sepenuhnya? Inilah Makna Kemerdekaan yang Sesungguhnya dalam Perspektif Islam

Photo Author
- Selasa, 20 Agustus 2024 | 17:51 WIB
Makna kemerdekaan yang sesungguhnya adalah bertauhid, bebas beribadah dengan ikhlas, dan mengikuti sunnah Nabi. ( (Foto: GENMUSLIM.id / Dok: Canva Dhany))
Makna kemerdekaan yang sesungguhnya adalah bertauhid, bebas beribadah dengan ikhlas, dan mengikuti sunnah Nabi. ( (Foto: GENMUSLIM.id / Dok: Canva Dhany))

Baca Juga: Tuai Pujian dari Rasulullah, Shabat Rela Tahan Lapar Demi Lakukan Adat Zaman Jahiliyah, Apa Itu?

Sunnah Nabi merupakan pedoman hidup yang sempurna dan telah terbukti membawa keberkahan bagi umat manusia.

Dengan mengamalkan sunnah, seorang muslim akan mendapatkan petunjuk yang paling benar dalam menjalani kehidupan.

Lalu Ustadz Abu Abdurrahman Al Atsary melanjutkan, “Dan seorang muslim, ia hanya menjadi hamba Allah yang bertanggung jawab sendiri dan sepenuhnya kepada-Nya. Bukan menjadi budak akal, tradisi dan adat istiadat jahiliyyah serta kelompok atau organisasi atau individu."

Sebagai seorang muslim, kita harus menyadari bahwa kita adalah hamba Allah yang bertanggung jawab secara langsung kepada-Nya.

Setiap amal perbuatan kita akan diperhitungkan di akhirat kelak. Oleh karena itu, kita harus senantiasa berusaha untuk berbuat baik dan menjauhi segala larangan-Nya.

Sayangnya, masih banyak di antara kita yang belum sepenuhnya memahami konsep kemerdekaan ini.

Kita seringkali terjebak dalam perbudakan terhadap hal-hal duniawi, seperti harta, tahta, dan pujian manusia.

Hal ini senada dengan harapan yang disampaikan di dalam doa yang dibacakan oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas pada Upacara Peringatan HUT RI ke-79 di Ibu Kota Negara.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Berjabat Tangan dengan Bukan Mahram dalam Islam: Ini Jawaban Ustadz Abdul Somad

Dilansir dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 20 Agustus 2024, beliau berkata, “Beratus tahun telah kami dijajah bangsa asing, dan kini setelah merasa merdeka, kami mulai dijajah oleh nafsu dan kedengkian kami sendiri.

Jangan biarkan kami terus menjadi hamba-hamba-Mu yang tidak menyadari kehambaan. Kuatkanlah kami untuk hanya menghamba kepada-Mu dan menjadi tuan atas diri-diri kami sendiri.”

Selain itu, kita juga mudah terpengaruh oleh tradisi dan adat istiadat yang bertentangan dengan ajaran Islam.

Padahal, dengan memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara kaffah, kita akan merasakan kemerdekaan yang seseungguhnya.

Yaitu kemerdekaan untuk hidup sesuai dengan fitrah sebagai hamba Allah, bebas dari segala belenggu yang membatasi kita.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Youtube Sekretariat Presiden, YouTube Sabilulkhayr TV

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X