Pendekatan yang bijak, menurut Ustadz Dzulqarnain, adalah untuk menjaga kerukunan antarumat beragama dalam merayakan kemerdekaan.
Penting untuk tidak mengkristalkan perbedaan pandangan ini sebagai sumber konflik, tetapi sebagai panggilan untuk saling menghormati dan memahami sudut pandang masing-masing.
Secara keseluruhan, diskusi mengenai hormat bendera dalam konteks pendidikan yang berbasis salaf membutuhkan pemahaman mendalam akan nilai-nilai agama dan kearifan lokal.
Hal ini penting untuk meneguhkan rasa nasionalisme tanpa mengorbankan prinsip-prinsip keyakinan agama yang diyakini.
Dengan demikian, Ustadz Dzulqarnain mengajak untuk menjaga dialog yang terbuka dan mengedepankan semangat persatuan dalam menyikapi perbedaan pendapat ini.
Semoga dengan pendekatan yang penuh kebijaksanaan, Indonesia dapat terus membangun kekuatan dari keragaman yang ada untuk masa depan yang lebih baik. ***