GENMUSLIM.id - Islam adalah agama yang sempurna dan diridhai oleh Allah ‘Azza wa Jalla. Sebagai seorang muslim, kita harus menjaga tegaknya agama ini dengan tauhid dan istighfar.
Dikutip GENMUSLIM dari buku Kumpulan Fatwa Ibnu Taimiyyah pada Sabtu, 3 Agustus 2024, beliau berkata, “Tegaknya agama ini hanya dengan mentauhidkan Allah ‘Azza wa Jalla dan banyak beristighfar.”
Pernyataan ini begitu mendasar dan merangkum dua pilar tegaknya agama Islam, yaitu tauhid dan istighfar.
Tauhid, yakni keyakinan bahwa Allah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, merupakan pondasi keimanan seorang muslim.
Di dalam Al-Qur’an, banyak sekali ayat yang menekankan pentingnya tauhid. Salah satunya di surah An-Nahl ayat 51:
وَقَالَ ٱللَّهُ لَا تَتَّخِذُوٓا۟ إِلَٰهَيْنِ ٱثْنَيْنِ ۖ إِنَّمَا هُوَ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ فَإِيَّٰىَ فَٱرْهَبُونِ
Artinya: Allah berfirman: “Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut.”
Bahkan, sepertiga kandungan Al-Qur’an berisi tentang tauhid yang terangkum di dalam surah Al-Ikhlas. Sehingga seringkali membaca surah Al-Ikhlas dianggap telah membaca sepertiga Al-Qur’an.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah mengutip pendapat Abu al-Abbas bin Suraij terkait perihal ini yang beliau tuliskan di dalam kitab Majmu’ Fatawa miliknya.
“Allah turunkan Al-Qur’an ke dalam tiga bagian: sepertiganya berkaitan dengan hukum-hukum syariat, sepertiganya lagi berkaitan dengan janji-janji dan peringatan (melalui kisah-kisah), dan sepertiga terakhir berkaitan dengan nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya (tauhid). Dan surah Al-Ikhlas ini sarat akan makna nama-nama Allah serta sifat-sifat-Nya.”
Dan beliau pun kemudian menjelaskan maknanya, “Apa yang terkandung di dalam Al-Qur’an berupa perintah, larangan dan kisah-kisah, maka seluruh manusia membutuhkannya, meskipun tauhid (surah Al-Ikhlas) itu lebih besar dan lebih agung kedudukannya dari semua itu.”
Betapa pentingnya tauhid sebagai pilar tegaknya agama, menjadikan syirik, lawan dari tauhid, sebagai dosa besar yang tidak akan diampuni oleh Allah apabila pelakunya tidak bertaubat sebelum wafat.