GENMUSLIM.id - Seorang Muslim memiliki kewajiban taat kepada pemimpin. Perintah ini langsung diturunkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam surah An-Nisa’ ayat 59, “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu.”
Ulil amri dalam ayat ini adalah pemimpin. Meski merupakan kewajiban, tapi ketaatan kepada pemimpin tidaklah mutlak.
Kita hanya diharuskan menaati pemimpin dalam perkara kebaikan, bukan dalam kemaksiatan.
Dikutip GENMUSLIM dari Buku Syarah Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, dan Buku Syarhus Sunnah, Imam Al-Barbahari, Jumat, 2 Agustus 2024.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tidak (boleh) taat (terhadap perintah) yang di dalamnya terdapat maksiat kepada Allah. Sesungguhnya ketaatan itu hanya dalam kebajikan.” (HR. Bukhari no. 4340 dan Muslim no. 1840)
Dan ketika sebuah negara atau bangsa telah memiliki pemimpin, rakyatnya wajib menaati pemimpin tersebut. Meski mungkin latar belakangnya tidak sesuai standar kelayakan pada umumnya, tetapi ketika amanah itu ada di pundaknya, rakyat yang dipimpinnya wajib taat padanya.
Hal ini pernah terjadi pada Bani Israil di masa setelah wafatnya Nabi Musa ‘alaihis salam. Mereka meminta kepada nabinya pada saat itu, yaitu Nabi Syamu’il ‘alaihis salam, untuk memilihkan pemimpin bagi mereka.
Pada masa itu, kelangsungan hidup Bani Israil sedang terancam dengan berbagai serangan dari bangsa Amaliqah pimpinan Jalut.
Dan Nabi Syamu’il, berdasarkan wahyu dari Allah, memilih Thalut sebagai raja Bani Israil. Perlu diketahui, Thalut bukanlah dari kalangan bangsawan dan juga tokoh Bani Israil di masa itu. Dia hanyalah seorang penggembala ternak yang miskin.
Tapi Thalut hadir dengan membawa bukti berupa Tabut, kotak penyimpan Taurat peninggalan Nabi Musa.
Bukti ini langsung meredam cibiran dan kekesalan para tokoh Bani Israil yang kecewa atas pemilihan Thalut sebagai pemimpin mereka.
Dan segera setelah duduk di tahta kerajaan, Thalut langsung memimpin perjuangan melawan Jalut.
Di dalam pasukannya ada Nabi Daud yang masih remaja. Dialah sosok yang berhasil mengalahkan Jalut di medan perang.