khazanah

Jurusan Teknik Jadi Ustadz, Bolehkah? Begini Perjalanan Menuntut Ilmu Ustadz Muflih Safitra

Kamis, 1 Agustus 2024 | 21:10 WIB
Ustadz Muflih Safitra Bercerita tentang Kisah Menuntut Ilmunya (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Muflih Safitra Official)

Ustadz Muflih juga menyambung, bahwa beliau banyak belajar dari Syaikh Shalih Fauzan.

"Selama tahun pertama saya tinggal di sana, saya lebih banyak belajar dari Syaikh Shalih bin Fauzan,"

"Suatu hari, ketika saya sedang mengantri makan di kampus, ada seorang berkebangsaan Sudan bernama Muhammad Sunni yang ngobrol dengan saya,"

"Dia bertanya tentang asal saya dari Indonesia dan mengenal Viranda Oh Makruf. Dulu, saya kadang-kadang mengajarinya bahasa Arab saat S1,"

"Syekh Sunni kemudian menyarankan saya untuk ikut bersama mereka belajar dengan Syekh Saleh bin Fauzan dan menyebutkan beberapa nama lain yang juga bergabung." Imbuhnya.

Kajian di sana sangat sedikit orangnya dibandingkan dengan kajian Syekh Saleh bin Fauzan yang dihadiri sekitar 600 sampai 800 orang.

Baca Juga: Tanggapan Ustadz Muflih Safitri atas Pernyataan ‘Teknik Industri’ Ustadz Adi Hidayat: Lihat Esensi Kritikannya!

Bapak saya pernah datang ke sana dan memfoto lokasi. Letaknya adalah di bagian kanan Imam, sedangkan di kirinya adalah pembaca kitab.

Orang-orang berlomba-lomba untuk mendapatkan tempat duduk, jadi saya datang lebih awal untuk mendapatkan tempat yang baik, bahkan sampai duduk di sebelah pembaca.

Hal ini memudahkan saya untuk menulis jawaban dari pertanyaan yang diajukan Syekh Saleh bin Fauzan.

Saya juga mengikuti kajian Syekh Saad Asyatri. Beliau tidak pernah mengadakan kajian lebih dari 30 orang kecuali pada hari Kamis, karena pada hari Kamis jumlah orang yang hadir lebih banyak.

Syekh Sunni memotivasi saya untuk tidak malu duduk di belakang dan akhirnya saya mulai maju ke depan, bahkan duduk di sebelah Syekh Saad Asyatri.

Syekh Asyatri kadang-kadang memeriksa catatan saya dan memberikan rekomendasi untuk buku yang saya butuhkan.

Saya kemudian membawa buku-buku yang saya dapatkan dari berbagai sumber dan datang kembali ke Riyad.

Saya juga mengajukan permintaan untuk membantu melobi Syaikh Asyatri agar bisa pergi ke Indonesia. Saya pernah menuliskan perjalanan ini di Facebook.

Halaman:

Tags

Terkini