Jangan Merasa Paling Paham dengan Sunnah! Ustadz Salafy Ini Jelaskan Makna Sunnah yang Sebenarnya, Wajib Dipahami Semua Golongan

Photo Author
- Rabu, 3 Juli 2024 | 08:48 WIB
Makna Sunnah yang Sebenarnya ((foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube DzulqarnainMS))
Makna Sunnah yang Sebenarnya ((foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube DzulqarnainMS))

GENMUSLIM.id - Dikutip Genmuslim.id dari YouTube DzulqarnainMS, Rabu, 03 Juli 2024, Ustadz Salafy ini menjelaskan bahwa kata Sunnah memiliki dua arti: satu dalam bahasa dan satu lagi dalam terminologi.
 
Dalam bahasa, sunnah berarti jalan, baik itu baik atau buruk, yang penting adalah jalannya itu sendiri. 
 
Nabi pernah menggunakan bahasa ini dengan mengatakan, Siapa pun yang memberikan contoh dengan sunnah yang baik, maka dia akan menerima pahala orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala mereka.
 
Maka barang siapa yang memberikan contoh Sunnah yang buruk akan memikul dosa orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka, mereka sama dalam konteks ini. Dalam bahasa Indonesia khususnya, maknanya adalah jalan. 
 
Dalam terminologi Syariah, Sunnah memiliki dua makna menurut para ulama. 
 
Makna pertama, yang lebih populer dan umum dipahami di kalangan para ulama belakangan, adalah yang digunakan dalam studi Hadits. 
 
Definisi Sunnah dalam studi Hadits adalah kata-kata, tindakan, persetujuan diam, atau karakteristik yang ditujukan kepada Nabi. 
 
Menurut para ahli Hadits, Sunnah adalah kategori terpisah selain Al Qur'an. 
 
Di sisi lain, di kalangan para ulama Ushul Fiqih, Sunnah lebih luas dan mencakup bukan hanya ajaran dalam Al Qur'an.
 
Tetapi juga implikasi dan konsekuensi terkait perintah, di antara yang lain.
 
Dalam ilmu Fikih Islam, Sunnah lebih umum dipakai. 
 
Penting untuk dicatat bahwa ada berbagai tingkat kewajiban dalam Fiqih Islam.
 
Seperti Wajib, Sunnah, Mubah, Makruh, dan Haram, dan Sunnah adalah salah satu dari mereka. 
 
Sunnah memiliki penggunaan yang spesifik tergantung pada bidang ilmu. 
 
Namun, dalam biasanya, Sunnah tidak digunakan dalam arti yang spesifik tetapi dalam arti umum. 
 
Arti kedua ini sebenarnya yang banyak digunakan oleh para ulama (Salaf) lebih awal dan telah ditulis dalam karya-karya terpisah seperti Kitab al-Sunnah oleh Imam Ahmad dan Imam Al-Muzani, atau Kitab al-Sunnah oleh Imam Ibrahim ibn Muhammad. 
 
Mereka memaksudkan Sunnah dalam arti yang berbeda dari Islam itu sendiri, yang dibawa oleh Nabi. 
 
Oleh karena itu, menurut Barbari rahimahullah, perlu dicatat bahwa Islam adalah Sunnah dan Sunnah adalah Islam. 
 
Salah untuk memisahkan satu dari yang lain karena keduanya melengkapi satu sama lain.
 
Sunnah dalam arti umum dibahas dalam hal-hal keyakinan, amalan, ketaatan, pernyataan, dan perilaku. 
 
Ini berarti mematuhi cara Nabi dan menghindari inovasi. Karena penyimpangan berarti meninggalkan Sunnah dan meninggalkan Islam itu sendiri. 
 
Begitu makna ini dipahami, urgensi dari pembahasan ini akan terlihat jelas. ***
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: YouTube DzulqarnainMS

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X