Usia muda adalah saat – saat paling krusial dalam hidup manusia. Biasanya, apa yang dilakukan orang di saat masih muda, itulah yang akan menjadi nasibnya.
Anak muda masih punya banyak tenaga, waktu, kesempatan dan kekuatan akal pikiran, untuk berkembang.
Sementara orang tua, tenaga sudah lemah, waktu tak lagi cukup untuk berkembang dan berkarya, kesempatan menyempit dan akal pikiran sudah mulai pikun.
Sehingga keadaannya akan memaksanya untuk qana'ah dengan apa yang sudah dicapai.
Bahkan nasib di akhirat juga sangat erat berkaitan dengan perilaku atau amalan seseorang di waktu muda.
Sebuah pertanyaan khusus Allah SWT siapkan di hari kiamat nanti, tentang masa muda untuk apa digunakan.
Dari Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu bahwa Rasūlullāh shallāllāhu ‘alaihi wasallam bersabda,
لا تزول قدما ابن أدم يوم القيامة من عند ربه حتى يسأل عن خمس: عن عمره فيما أفناه ؟ وعن شبابه فيما أبلاه ؟ وماله من أين اكتسبه؟ وفيما أنفقه؟ وماذا عمل فيما عمل
“Tidaklah beranjak pijakan kaki anak Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya sampai ia ditanya tentang lima hal:
– tentang usianya, untuk apa dihabiskan,
– tentang usia mudanya, untuk apa ia gunakan,
– tentang hartanya, dari mana diperoleh dan untuk apa ia belanjakan,
– serta tentang apa yang ia amalkan dengan ilmunya.” (HR. Tirmidzi, dinilai shahih oleh Syekh Albani dalam Silsilah Ahadits As-Shahihah)