khazanah

Kisah Perang Uhud: Mengapa Nabi Muhammad Tidak Membiarkan Darahnya Menetes ke Bumi, Ini Alasannya!

Rabu, 3 Juli 2024 | 20:43 WIB
Ilustrasi Kaum Muslimin yang menjadi pasukan Nabi Muhammad dalam Perang Uhud (Foto: GENMUSLIM.id/dok: Kuple TV)

Merasa situasi telah dimenangkan, para pemanah kaum muslimin turun dari puncak Uhud. Namun ternyata Khalid bin Walid, seorang pemimpin perang Kaum Quraisy ketika ia sebelum masuk Islam, memanfaatkan kesempatan tersebut.

Khalid dan pasukannya menyerang dari puncak bukit tempat para pemanah sebelumnya berdiri.

Sahabat juga sempat melihat Nabi Muhammad terluka. gigi geraham beliau patah, bibir bawah sobek, dahi dan keningnya tak henti-hentinya mengucurkan darah.

Saat itu, Nabi Muhammad tetap menadahkan darahnya yang menetes di atas telapak tangannya, lalu mengusapkan ke dadanya agar tidak menetes ke tanah.

Setelah perang usai, sahabat kemudian bertanya perihal tersebut. Kemudian dengan lemah lembut, Nabi Muhammad menjawab:

Baca Juga: 4 Dzikir Pendek Namun Berat Timbangan Pahalanya Melebihi Gunung Uhud, Rasulullah Sudah Bocorkan pada Para Sahabat 

"Aku mendengar apa yang tidak kalian dengar, malaikat penjaga gunung berkata kepadaku bahwa jika ada setetes darahku yang menetes ke bumi, maka Allah akan menurunkan adzab dari langit kepada mereka yang memerangiku."

Mnedengar hal tersebut, sahabat kembali bertanya: "Mengapa engkau tidak mendoakan agar para musuh Allah itu celaka?"

Nabi Muhammad kembali menjawab: "Sesungguhnya aku bukan diutus untuk melaknat, melainkan untuk berdakwah dan menyebarkan rahmat kepada alam semesta."

Setidaknya 70 umat Islam tercatat sebagai syuhada. Diantaranya adalah Mus'ab bin Umair yang terkenal sebagai pembawa panji tentara Islam.

Hamzah bin Abdul Muthalib, saudara laki-laki Nabi Muhammad, seorang panglima perang dari kaum muslimin dan menjadi objek penghormatan dan paling ditakuti, juga tewas.

Kekalahan kaum muslimin dalam perang ini semata-mata karena kelakuan buruk sebagian sahabatnya.

Mereka mengabaikan perintah Nabi Muhammad untuk tidak mendaki bukit.
Semua orang yang syahid pada perang Uhud dikuburkan di lokasi pertempuran. Hal ini dilakukan sesuai perintah Nabi Muhammad. ***

Halaman:

Tags

Terkini