GENMUSLIM.id - Taukah sobat Genmuslim, ternyata sesungguhnya Nabi Muhammad tidak akan pernah membiarkan darahnya menetes ke bumi. Sebenarnya apa alasan dibaliknya?
Hal ini terjadi saat sahabat mengamati Nabi Muhammad sewaktu perang Uhud. Yang mana dikutip dari Genmuslim dari buku Ensiklopedi haji dan umrah, terjadi usai perang Badar pada pertengahan bulan Sya`ban tahun ke-3 H bertepatan dengan 23 Maret 625 M.
Perang Uhud saat itu terjadi di kaki gunung Uhud atau Jabal Uhud yang membentang sepanjang enam hingga tujuh kilometer dari Masjid Nabawi tepat di pinggir jalan raya Mekah-Madinah.
Gunung yang berupa batu hitam diselimuti tanah kering ini memiliki ketinggian sekitar 1050 meter di atas permukaan air laut.
Perang Uhud waktu itu menjadi semakin sengit, usai Kaum Quraisy mengalami kekalahan telak sewaktu perang Badar.
Sehingga kekalahan Kaum Quraisy ini akhirnya menyulut kemarahan besar bagi para pemimpinnya untuk melakukan serangan kembali pada kaum Muslimin saat perang Uhud.
Sengitnya peperangan Uhud tergambar dengan banyaknya korban bergelimpangan. Abu Sufyan, sang panglima perang Kaum Quraisy. Dia memimpin pasukan yang terdiri dari sekitar 3.000 orang, 700 diantaranya mengenakan baju besi.
Ia juga membawa 3000 ekor unta dan 200 ekor kuda. Nabi Muhammad saat itu bersama kaum Muslimin sebanyak 1000 orang. Sayangnya, 300 diantaranya berbalik arah, melarikan diri.
Abdullah bin Ubai lah yang memimpin 300 orang tersebut untuk melarikan diri. Sehingga Nabi Muhammad hanya bersama pasukan sebanyak 700 orang.
Sesampainya di bukit, Nabi Muhammad memerintahkan 50 pemanah senior yang dipimpin oleh Abdullah bin Zubair untuk mengambil posisi di puncak bukit. Bukit ini terletak di sekitar gunung.
Baca Juga: Perang Uhud Memilih Menang Atau Kalah, Kaum Muslimin Golongan Tua dan Muda Menguntungkan Musyrikin
Nabi Muhammad menasihatinya untuk tidak meninggalkan tempat ini dalam keadaan atau situasi apapun. Strategi ini dirancang untuk mengantisipasi serangan dari belakang. Dua tim bermain melawan satu sama lain.
Setelah membunuh beberapa pemimpin tentara Kaum Quraisy, kaum muslimin berhasil mengusir tentara Kaum Quraisy. Tentara Kaum Quraisy mundur, meninggalkan harta benda mereka.