Lalu hati yang selalu gelisah dan tidak tenang, serta sering mengalami musibah dan ujian juga adalah salah satu tandanya.
Jika kita merasakan tanda-tanda ini, segeralah introspeksi diri. Perhatikan kembali kesibukan kita, tinggalkan yang sia-sia, dan ganti dengan aktivitas yang bermanfaat.
Bisa jadi tanda-tanda di atas adalah buah dari maksiat yang kita lakukan selama ini.
Inilah yang membuat Allah melupakan dan meninggalkan hamba-Nya, lalu membiarkannya menjadi teman dekat setan.
Mendekatkan diri kepada Allah adalah kunci untuk meraih kebahagiaan sejati.
Tinggalkan kesibukan yang sia-sia, dan isilah waktu dengan hal-hal yang bermanfaat, karena inilah tanda baiknya seorang Muslim.
Sebenarnya sangat banyak aktivitas positif yang bisa kita lakukan, bahkan lebih banyak daripada aktivitas negatif.
Salah satunya adalah memperbanyak membaca Al-Qur'an dan mentadabburi maknanya.
Juga menuntut ilmu agama dan mengamalkannya, melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan penuh keikhlasan, serta membantu sesama dan menyebarkan kebaikan adalah aktivitas positif lainnya yang pasti bermanfaat.
Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, “Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat.” [HR. At-Tirmidzi no. 2317 dan Ibnu Majah no. 3976. Shahih menurut Syaikh Al-Albani)
Dengan mengisi waktu dengan hal-hal bermanfaat ini, hati akan kembali merasa tenang dan penuh kebahagiaan.
Kita pun akan kembali merasakan kedekatan dengan Allah ‘Azza wa Jalla, sumber kebahagiaan sejati.
Allah Subhanallahu wa Ta’ala berfirman di dalam surah Al-Hasyr ayat 18: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Semoga Allah menjadikan hati kita selalu mengingat-Nya dengan penuh ketaatan. Dan jangan sampai kita menjadi orang yang dilupakan oleh-Nya.