GENMUSLIM.id – Bacaan sholat itu semuanya menggunakan bahasa Arab, banyak umat islam berasal dari berbagai penjuru dunia dan tak semuanya bisa berbahasa arab.
Sebagian orang pun berpikiran, bahwa bacaan bacaan sholat bisa menggunakan bahasa Indonesia, menurutnya, Allah SWT Pasti paham walaupun kita menggunakan bahasa apapun.
Namun, apakah menggunakan bahasa selain bahasa arab dalam bacaan sholat menimbulkan dosa?
Bacaan seperti apa yang diperbolehkan dan dilarang dalam sholat? Benarkah ada bacaan ketika dibaca bisa menyebabkan kita dapat dosa?
Sholat diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW sendiri dengan lengkap, bukan saja bacaan yang dibaca dalam sholat itu, tetapi juga cara-cara, gerakan-gerakannya,
Berdasarkan hadits:" Diriwayatkan dari Malik bin Al- Huwairits ra, ia berkata : Bersabda Rasulullah SAW: Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat." (HR. al- Bukhari).
Dalam mengerjakan sholat, ada bacaan- bacaan wajib seperti Al-Fatihah dan bacaan- bacaan sunnah seperti surat- surat pendek al-quran.
Lalu bolehkah kita menambahkan doa pribadi yang bersifat duniawi ? Syekh Ali Jum'ah mengatakan orang sholat boleh berzikir dan berdoa asal tidak bertentangan dengan hadist dan alquran.
Ada fakta yang harus kita ketahui tentang surat- surat yang dibaca setelah surat alfatihah.
Dalam sholat bisanya kita tidak memperhatikan urutan surat pendek yang dibaca, ternyata itu sangat berbeda dengan Rasulullah SAW.
Rasulullah SAW cenderung lebih menyukai membaca surat yang panjang ketika sedang sholat, dan membacanya dengan cara berurutan.
Contohnya, jika rakaat pertama membaca surat Al-Baqarah maka dilanjutkan dengan surat Al- Imran.