GENMUSLIM.id – Keberangkatan jamaah Haji 2024 sudah sangat dekat, sudahkah kita menyiapkan diri dengan baik.
Sebagaimana Allah SWT, Menjelaskan bahwa “Haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji. dan apa yang kamu kerjakan berupa kebaikan, niscaya Allah mengetahuinya”. (QS. Al-Baqarah ayat:197)
Berikut ini bekal utama yang perlu disiapkan oleh jamaah haji 2024.
Baca Juga: Naskah Khutbah Jumat: Cocok untuk Pemula dengan Tema Ketaqwaan, Lengkap dari Khutbah I dan II
Pertama, Taqwa.
Sebagaimana dijelaskan Imam Ar-Rohib Al-Fahani dalam kitab Al-Mufradad Fil Quran “Menjaga jiwa dari perbuatan yang membuatnya berdosa, dengan meninggalkan apa yang dilarang dan menjadi sempurna dengan meninggalkan sebagian yang dihalalkan”
Orang takwa tidak hanya meninggalkan yang haram, makruh ataupun syubhat orang yang bertakwa akan meninggalkan perbuatan-perbuatan mubah yang tidak ada manfaatnya
Dijelaskan pula oleh Imam An Nawawi menyampaikan bahwa “Taqwa adalah mentaati perintah dan larangannya, maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan azab Allah SWT”
Taqwa bekal utama jamaah haji, Selama berhaji di mekkah/tanah suci seorang jamaah haji harus mentaati perintah Allah SWT, semaksimal mungkin harus menjalankan tuntunan Rasulullah semaksimal mungkin dan menghindari larangan sejauh mungkin
Mulai dari kecil-kecilnya larangan harus dihindari, bahkan hal-hal mubah yang ketika di tanah air boleh saja dikerjakan, namun saat di tanah suci sebaiknya dihindari bila hal tersebut tidak mendatangkan manfaat tidak mendatangkan Rahmat Allah SWT.
Disebut bertakwa adalah bila beramal karena mengharap ridho Allah SWT, dan sesuai dengan tuntunan nabi SAW, Tentu saja Ini hanya didasari dengan ilmu jadi takwa itu harus didasari ilmu, tanpa ilmu kita tidak tahu apa saja berita Allah.
Baca Juga: Haji 2024: Begini Panduan Layanan Jamaah di Asrama Haji, dari Gedung Penerimaan sampai Penginapan
Ketika berhaji tanpa ilmu, maka manasik kita tidak tahu, maupun wajib sunnah dan larangan saat sedang di tanah suci.
Kedua, bekal ilmu.