Sahabat sebenarnya semua amal ibadah itu harus berdasarkan ilmu, apalagi ibadah haji, Apa yang terjadi bila kita beramal tanpa ilmu.
Imam Bukhari menulis bab di dalam Kitab Tauhid, ia menerangkan bahwa “Akan sia-sia orang yang berangkat haji tanpa ilmu manasik, dia sudah mengeluarkan biaya mahal, menunggu antrian yang sangat lama, karena jangan sampai menjalankan ibadah Haji yang ternyata semua itu tidak tercatat di langit sebagai amal kebaikan ada ganjaran pahalanya,
Ilmu adalah bekal terpenting berikutnya setelah bekal Taqwa, ilmu yang harus dimiliki adalah ilmu syariah, khususnya manasik haji dan umroh,
Selain ilmu syariah, yang harus dimiliki sebelum berangkat haji adalah ilmu-ilmu manasik atau teknis dan strategi dalam melakukan perjalanan ibadah haji
Termasuk juga ilmu menyiapkan bekal-bekal lainnya, karena ilmu teknik atau strategi melakukan perjalanan haji juga sangat penting, karena jamaah haji akan melakukan perjalanan yang jauh dan lama di tanah suci,
Ketiga, Bekal fisik.
Pentingnya bakal ini sampai-sampai Allah SWT tidak mewajibkan haji bagi orang yang secara fisik tidak lagi memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan haji
Selain jarak yang jauh dari Indonesia dan cuaca yang panas juga dibutuhkan untuk melaksanakan prosesi haji yang seringkali harus ditempuh dengan berjalan kaki berkilo-kilometer jaraknya.
Sehingga bagi calon jamaah haji 2024 mulai dari sekarang harus mempersiapkan fisik, dengan menjaga pola makan sehat, cukup istirahat dan melatih fisik khususnya dengan sering berjalan kaki.
Baca Juga: Inilah Penyebab Mengapa Lebih Sulit Menasehati Anak Laki-Laki, dr Aisah Dahlan: Ada Caranya Sendiri!
Keempat, harta
Atau kemampuan sangat menjadi ukuran untuk menunaikan haji, menurut ahli tafsir dua kesanggupan yang disampaikan, sebagai kita bila sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah.
Allah SWT menerangkan dalam Al Quran surat Al Imron Ayat:97 “(Di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, (yaitu bagi) orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Siapa yang mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak memerlukan sesuatu pun) dari seluruh alam”
Haji diwajibkan bagi orang yang sanggup melakukan perjalanan ke Baitullah secara fisik dan atas atau dengan kalimat lain Jadi tidak wajib bagi orang yang fisik atau hartanya tidak menunjang untuk melakukan perjalanan haji.