GENMUSLIM.id - Aisyah RA istri Nabi SAW menceritakan Rasulullah SAW menikahi di Bulan Syawal dan membangun rumah tangga denganku pada bulan Syawal pula.
Maka istri-istri Rasulullah SAW yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?
Perawi berkata, aisya RA dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal. Dari sini awal mula anjuran menikah di bulan Syawal. Berikut kisahnya.
Anjuran menikah di bulan Syawal karena ada anggapan dari Arab Jahiliyah menyatakan bulan ke-10 dalam kalender Hijriyah tersebut adalah kesialan dan tidak membawa berkah sehingga Rasulullah SAW menepisnya dengan menikahi Aisyah RA.
Padahal keberuntungan dan kerugian itu hanya Allah SWT yang memutuskan dan menentukan.
Dalam satu kisah, Arab Jahiliyyah menganggap bulan Syawal adalah bulan sial karena kala itu unta betina yang mengangkat ekornya (syaalat bidzanabiha).
Ini adalah tanda unta betina tidak mau untuk menikah, sebagai tanda juga menolak unta jantan yang medekat.
Sehingga para wanita juga menolak untuk dinikahi dan para walipun enggan menikahkan putri mereka.
Selain itu anjuran menikah di bulan Syawal adalah bentuk sunnah yang harus dilaksanakan.
Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, "Rasulullah SAW menikahi Aisyah RA untuk membantah keyakinan yang salah dari sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Ied (Bulan Syawal termasuk diantara Idul Fitri dan Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar." (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).
Baca Juga: Film Perjalanan Pembuktian Cinta: Kisah Nyata Hafizah yang dipaksa Menikah oleh Pilihan Orangtuanya
Imam An-Nawawi Rahimahullah juha menjelaskan, Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk menikahkan, menikah dan membangun rumah tangga pada bulan Syawal.
Para Ulama kami telah mengegaskan anjuran tersebut dan berdalil pada hadits ini.