Semua itu bisa dengan seizin Allah SWT. Hal itu terbukti dalam kisahnya, ketika rasa cinta Ali sangatlah dalam untuk Fatimah, namun ia belum berani untuk meminang gadis tersebut.
Dikarenakan Ali hanyalah seorang pemuda miskin yang tidak memiliki apapun dan sangat berani untuk mencintai putri kesayangan Rasulullah.
Baca Juga: Serba serbi Puasa Ramadhan, Apakah Imsak Menjadi Tanda Waktu Sahur Berakhir? Berikut Ulasannya
Keberanian semakin hilang ketika tahu bahwa ada yang datang ke rumah nabi untuk meminang Fatimah.
Bukan main-main, yang datang adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Salah satu sahabat nabi yang sangat mulia kedudukannya di masa itu.
Saat itu Ali sudah mengikhlaskan hatinya, jika nanti sang pujaan hati harus dipersatukan dengan orang lain.
Karena menurut Ali, Abu Bakar lebih dari mampu untuk membahagiakan Fatimah baik secara materi dan finansial.
Namun pinangan Abu Bakar ditolak secara halus oleh Rasulullah, begitupun dengan pinangan-pinangan yang data setelah Abu Bakar.
Yaitu pinangan dari Umar bin Khattab, Abdurrahman bin Auf, dan Utsman bin Affan. Lamaran mereka semua untuk Fatimah ditolak secara baik oleh Rasul.
Bagaimana Ali tidak insecure saat itu, kalau dilihat dari kekayaan harta dan kedudukan di masa itu, mereka yang ditolak sangatlah tinggi bandingannya daripada Ali yang tidak memiliki apa-apa.
Baca Juga: Seputar Buka Puasa Ramadhan, Bolehkah Makan dan Minum yang Banyak dan Berlebihan sampai Perut Begah?
Disaat Ali sedang galau-galaunya, datang Umar bin Khattab dan bercerita tentang lamarannya yang ditolak oleh Nabi Muhammad.
Setelah selesai bercerita, ia memandang Ali yang sejak awal hanya mendengarkan tanpa banyak bersuara.
Tanpa ragu Umar berkata kepada Ali agar ia mencoba meminang putri bungsu sang nabi.