GENMUSLIM.id – Ali bin Abi Thalib, sahabat rasul sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, adalah salah satu tokoh paling dihormati dalam sejarah Islam.
Keberanian, kebijaksanaan dan keadilan adalah kualitas yang dikenal Ali bin Abi Thalib dalam hidup.
Ali bin Abi Thalib dikenal tidak hanya sebagai pemimpin yang kuat dan cerdas, tetapi juga sebagai orang bijak yang banyak memberikan nasehat dan pelajaran hidup untuk membimbing umat islam.
Pada artikel kali ini kita akan mengupas petuah hidup dari Ali bin Abi Thalib yang dapat membantu kita menjalani kehidupan yang aman damai.
- Jangan Meratapi Masa Lalu
Masa lalu tidak bisa diubah karena sudah terjadi.
Meratapi dan terus menerus memikirkan kejadian yang terjadi hanya akan menjebak kita pada siklus kesedihan dan penyesalan yang tidak membawa manfaat.
- Jangan Suka Overthinking atau Memikirkan Hal yang Belum Terjadi
Saat umat islam memikirkan sesuatu yang belum terjadi, seringkali kita merasa cemas atau khawatir dengan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Hal ini dapat menyebabkan overthinking dan stres yang tidak perlu dalam hidup kita.
Padahal kita tau sebaik-baiknya pengatur hidup ini adalah Allah, maka kita tinggal menyerahkan segalanya pada diri-Nya.
Baca Juga: Jangan bersedih! Ini 6 Kunci Kebahagiaan Menurut Ali Bin Abi Thalib InsyaAllah Kesedihan Akan Sirna!
- Jangan Menghina Orang Lain
“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok), dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olokkan) perempuan lain, (karena) boleh jadi perempuan (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari perempuan (yang mengolok-olok). Janganlah kamu saling mencela satu sama lain, dan janganlah saling memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan barangsiapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al–Hujurat : 11)
- Jangan Mengharapkan Memperoleh Balasan saat Berbuat Baik
Ketika umat islam mengharapkan imbalan atas perbuatan baik yang kita lakukan, itu berarti kita terlalu mementingkan reaksi dan penghargaan orang lain atas perbuatan baik kita.
Ini bisa mengecewakan dan membuat frustrasi bila kita tidak mendapatkan apa yang kita harapkan.
- Jangan Tamak
Tamak atau keserakahan sering kali menimbulkan rasa tidak puas dengan apa yang kita miliki, padahal kita sudah punya banyak.