Beliau juga mengutip dari seorang syaikh Mahmud Abdul Latif Uwaidah dalam kitab Al-Jami’ li Ahkamis Shiyan halaman 54 yabg menuliskan bahwa,
“Siapa saja dari kalangan kaum muslimin yang meninggalkan puasa ramadhan, bahkan sekedar melalaikannya yakni seperti berbuka sebelum waktunya.
Maka dia berhak mendapatkan azab yang pedih di akhirat dan lebih dari itu dia mendapatkan hukuman dari Negara Khilafah di dunia.”
Hal ini diperkuat dengan adanya riwayat dari Abu Umamah.
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda yang artinya,
“Pada saat tidur, dalam mimpiku, tiba-tiba datang dua orang kepadaku.
Lalu keduanya memegang lenganku dan membawaku kepada sebuah gunung yang curam.
Keduanya mengatakan, “Naiklah!” Aku menjawab, “Aku tidak mampu untuk naik.” Maka keduanya berkata. “Kami akan membantumu untuk naik.”
Lalu, aku pun naik sampai ke puncak gunung. Tiba-tiba aku mendengar teriakan yang keras.
Aku berkata, “Suara apakah itu?” Mereka menjawab, “Ini adalah suara teriakan penghuni neraka.” Kemudian aku meneruskan perjalanan.
Tiba-tiba aku melihat orang-orang yang digantung pada urat-urat di atas tumit mereka secara terjungkit yang terkoyak pada sudut mulut mereka dan darah pun mengalir dari sudut-sudut mulut mereka.