Tradisi ini memperkuat ikatan sosial dan kebersamaan dalam komunitas yang merayakan Imlek.
Menerima angpao saat merayakan Imlek bukanlah suatu tindakan yang secara langsung bertentangan dengan ajaran Islam.
Angpau lebih merupakan simbol keberkahan dan kebaikan dalam budaya Tionghoa yang merayakan Imlek.
Namun, sebagian Muslim mungkin merasa ragu-ragu karena takut tindakan tersebut dapat mempengaruhi keyakinan dan praktek keagamaan mereka.
Yang penting adalah memahami niat di balik penerimaan angpau tersebut dan memastikan tidak ada pelanggaran terhadap prinsip-prinsip keyakinan agama yang diyakini.
Baca Juga: Hafalkan Doa di Bulan Syaban! Doa Memohon Ampunan Kepada Allah dan Keberkahan sampai Ramadhan
Dalam Islam, menerima angpao Imlek tidak dianggap sebagai tindakan yang melanggar prinsip-prinsip agama.
Sebagai umat Islam, menerima hadiah atau pemberian dari orang lain, termasuk angpao Imlek tidak menjadi masalah selama pemberian tersebut tidak mengandung unsur yang bertentangan dengan ajaran Islam.
Hukum menerima angpao Imlek bisa dianggap sebagai masalah adat dan budaya yang tidak bertentangan dengan ajaran Islam.
Namun, beberapa ulama mungkin memiliki pandangan yang berbeda tergantung pada konteks dan unsur-unsur yang terlibat dalam praktik tersebut.
Dalam hal ini, penting untuk memahami prinsip-prinsip agama dan kultural yang berkaitan dengan penerimaan hadiah tersebut.
Baca Juga: Umat Islam Wajib Hati-hati! Hewan-Hewan ini Berdasarkan Hadits Rasulullah Tidak Boleh Dibunuh
Seperiti dilansir GENMUSLIM.id dari kanal YouToube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan hukum seorang muslim yang menerima angpao.
Seorang narasumber bertanya kepada Buya Yahya, “Buya, apa hukumnya menerima uang dari orang yang merayakan Imlek?
Karena di Taiwan setiap perayaan Imlek mereka akan memberi kita angpao atau amplop merah yang berisi uang. Apakah kita harus menerimanya atau menolaknya Buya?,” Ujar salah seorang narasumber.