GENMUSLIM.id – Pandangan orang sekuler mengenai syariat Islam yang dianggap ‘pemikiran utopis,’ atau sebuah hukum yang tidak menyentuh realitas kehidupan dan mereduksi masa Khulafaur Rasyidin hanya pada masa Khalifah Umar bin Khattab, Syaikh Yusuf Qaradhawi terpanggil untuk meluruskan pernyataan-pernyataan sinis tersebut.
Menurut Syaikh Yusuf Qaradhawi, pernyataan orang-orang sekuler terhadap Islam maupun sejarahnya memang problematis, sebab selain seringkali mengabaikan duduk perkara atau konteks sebuah peristiwa, juga mencomot karya atau pendapat ulama yang sejalan, jika tidak sejalan maka diabaikan.
Syaikh Yusuf Qaradhawi memberi contoh, bagi orang-orang sekuler penerapan syariat Islam hanya diterapkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab maksimal masa empat Khulafaur Rasyidin.
Selain itu, masa Khulafaur Rasyidin hanya direduksi pada masa Khalifah Umar bin Khattab, dengan alasan hanya Khalifah Umar bin Khattab yang dianggap berhasil menjalankan pemerintahan dengan baik.
Di dalam buku Distorsi Sejarah Islam, Syaikh Yusuf Qaradhawi mengatakan, jika masa Khulafaur Rasyidin hanya direduksi pada masa Khalifah Umar bin Khattab, hanya karena dianggap berhasil dalam menjalankan pemerintahan dan pemerintahan yang dijalankan berlangsung lama.
Alasan di atas tidak masuk akal, sebab Khalifah Utsman bin Affan juga berlangsung selama 12 tahun dan berhasil menjalankan pemerintahan meskipun terdapat fitnah, kenapa tidak ditetapkan sebagai masa Khulafaur Rasyidin?
Bukan bermaksud mengabaikan peran Khalifah Umar bin Khattab maupun Ali bin Abi Thalib yang luar biasa, tetapi Khalifah Abu Bakar juga berhasil dalam menjalankan pemerintahan.
Bahkan berhasil menegakkan syariat Islam meskipun memerintah dalam waktu sebentar, yakni dua tahun.
Baca Juga: Khazanah Intelektual Islam, Mengenal Lebih Dekat Mengenai Biografi Filsuf Muslim Ibnu Sina (Part 1)
Menurut Syaikh Yusuf Qaradhawi, masa Khalifah Abu Bakar merupakan sebuah capaian yang luar biasa, sebab berhasil menundukkan orang-orang pelit dan kotor jiwanya yang tak mau mengeluarkan zakat.
Khalifah Abu Bakar juga mewasiatkan pada pasukan militernya agar tidak memerangi para pendeta yang sedang beribadah menurut ajaran agamanya.
Dengan kata lain, berhasil menerapkan etika perang dalam Islam yang berdasarkan Kitabullah dan Sunnah.
Khalifah Abu Bakar juga berhasil meletakkan prinsip undang-undang dalam membatasi kekuasaan seorang penguasa serta keharusan rakyat melakukan kontrol terhadap pemimpin.