khazanah

Ketika Syaikh Yusuf Qaradhawi Mengkritisi Gagasan Orang-orang Sekuler Mengenai Syariat Islam (Part 1)

Jumat, 22 September 2023 | 18:50 WIB
Sosok Syaikh Yusuf Qaradhawi, ulama kontemporer yang berpengaruh di dunia Islam. ( (GENMUSLIM.id/dok: screenshoot instagram/ @anwaribrahim_my))

GENMUSLIM.id - Nama Syaikh Yusuf Qaradhawi merupakan tokoh besar dalam sejarah Islam modern, yang hampir separuh hidupnya aktif untuk berdakwah dan menulis gagasan-gagasan yang mencerahkan bagi kaum Muslimin di abad modern, salah satu gagasan penting beliau ialah mengenai kritik terhadap pemikiran orang-orang sekuler.

Butir-butir pemikiran orang sekuler jika dilempar ke publik Islam secara luas seringkali menimbulkan keheranan, kebingungan, membuat ragu dan kegaduhan, sehingga Syaikh Yusuf Qaradhawi terpanggil untuk membenarkan kekeliruan pemikiran tersebut.

Salah satu butir pemikiran orang-orang sekuler yang membuat Syaikh Yusuf Qaradhawi terpanggil meluruskan ialah pernyataan tentang jika syariat Islam hanya ditegakkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab.

Di dalam buku Distorsi Sejarah Islam, Syaikh Yusuf Qaradhawi mengatakan, orang-orang sekuler yang menyebarkan gagasan mengenai jika syariat Islam hanya ditegakkan pada masa Khalifah Umar bin Khattab dan Khulafaur Rasyidin memang perlu diluruskan, sebab telah menimbulkan kegaduhan di tengah umat.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Ibnu Taimiyah, Ulama yang Bergelar Syaikhul Islam dan Filusuf yang Penuh Inspirasi

Menurut Syaikh Yusuf Qaradhawi, bagaimana mungkin pada masa setelahnya baik pada masa Umayyah, Abbasiyah, maupun Utsmani yang juga menegakkan syariat Islam, tetapi dikatakan syariat Islam hanya tegak di masa Khulafur Rasyidin?

Menurut Syaikh Yusuf Qaradhawi, hal tersebut sungguh tidak masuk akal oleh sebab itu beliau terpanggil untuk meluruskan pemikiran tersebut.

Selain melakukan tuduhan dan distorsi luar biasa dalam sejarah Islam, Syaikh Yusuf Qaradhawi juga memperlihatkan tuduhan dari orang-orang sekuler yang cukup mengerikan, yakni syariat Islam hanya ‘pemikiran utopis’ yang sulit diterapkan di realitas kehidupan.

Bagi Syaikh Yusuf Qaradhawi, untuk mencari pembenaran pernyataan di atas orang-orang sekuler seringkali memotong peristiwa sejarah Islam sekaligus melakukan semacam ‘ideologisasi turats,’ yakni memotong dan mengutip pendapat ulama yang sekiranya ‘sejalan’ dengan pemikiran mereka lewat kitab-kitab para ulama.

Dengan kata lain, pernyataan orang-orang sekuler itu sebenarnya bukan buah pemikiran mereka sendiri, melainkan hanya mengutip kekliruan pendapat ulama dan terus diglorifikasikan, meskipun mereka tidak mengakuinya.

Baca Juga: Mengenal Biografi Muhammad Al Ghazali, Seorang Ulama Kebanggaan Umat Islam dan Berpengaruh di Abad Modern

Orang pertama yang berpendapat seperti itu adalah Syaikh Khalid Muhammad Khalid pada tahun 1950-an.

Tepatnya, dalam salah satu karyanya yang terkenal dan pernah menimbulkan polemik, ‘Min Huna Nabda.’

Namun, karena sudah terlanjur dipublikasikan karya tersebut pada akhirnya dieksploitasi oleh orang-orang sekuler.

Halaman:

Tags

Terkini