GENMUSLIM.id- Nama ilmuwan Islam Al Farghani bukanlah nama asing di dunia akademik maupun gerakan intelektual, sebab kontribusinya pada ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang sains dan teknologi sangat bermanfaat bagi umat manusia.
Karya ilmuwan Islam Al Farghani yang berjudul Al Harakat as-Samawiyyah wa Jawami’ Ilm an-Nujum (Gerakan Benda-benda Langit dan Kumpulan Ilmu Perbintangan) telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa, baik ke dalam bahasa Inggris, Latin, maupun Ibrani.
Ilmuwan Islam yang multitalenta ini dengan jujur mengatakan, bahwa basis teorinya menjangkarkan gagasan Ptolemeus, namun Al Farghani sendiri juga mengembangkan sendiri lewat penelitian yang ketat, sehingga gagasan-gagasan Ptolemeus yang bertentangan dengan hasil penelitiannya, tetap dikritik dengan baik.
Dengan kata lain, Al Farghani telah merumuskan ilmu pengetahuannya sendiri, sehingga hasil penelitiannya bisa dikatakan orisinil, sekalipun berangkat dari teori Ptolemeus.
Dilansir Genmuslim dalam buku Sejarah Islam yang Terlupakan Kamis, 21 September 2023 bahwa Agustina mengatakan, selain pakar di bidang astronomi, Al Farghani juga pakar di bidang teknik, di mana Al Farghani sendiri berkontribusi melakukan pengawasan pada proyek pembangunan Great Nilometer di Kairo Lama (861).
Nilometer sendiri adalah sebuah alat pengukur pasang surut air Sungai Nil.
Alat ini dibangun di Pulau Roda, sebuah pulau yang terletak d sebelah selatan Kota Kairo.
Nilometer berbentuk tiang yang mampu mencatat ketinggian air, bangunan tersebut berhasil diselesaikan bersamaan dengan meninggalnya Khalifah Al Mutawwakil, sang pencetus pembangunan Nilometer.
Al Farghani juga pernah ditugaskan melakukan pengawasan pada sebuah proyek penggalian kanal di kota baru, Al Ja’fariyyah, yang terletak berdekatan dengan Samaran di daerah Tigris.
Baca Juga: Imam Ahmad bin Hanbal Ilmuwan Produktif dari Baghdad Pendiri Mazhab Hanbali dan Penulis Musnad Ahmad
Proyek tersebut dinamakan Kanal al-Ja’fari, di mana saat itu Al Farghani memerintahkan para pekerja untuk membuat bagian hulu kanal lebih dalam dari pada bagian yang lain.
Dengan begitu, tidak akan ada air yang mengaliri kanal tersebut, kecuali jika permukaan air Sungai Tigris sedang pasang.
Pada awalnya, kebijakan Al Farghani ini sempat membuat khalifah marah, namun hitungan Al Farghani kemudian dibenarkan oleh seorang pakar teknik yang berpengaruh, yakni Sind bin Ali.
Pada akhirnya, sang khalifah mau menerima kebijakan tersebut.
Dalam bidang teknik, Al Farghani juga membuat karya dalam bentuk buku, yaitu Kitab al-Fusul, Ikhtiyar al-Majisti, dan Kitab Amal ar-Rukhamat.
Untuk mengabadikan karya besar Al Farghani, banyak upaya yang dilakukan.
Adapun karya utama Al Farghani yang berbahasa Arab masih tersimpan di Kairo, Paris, Oxford, dan di Perpustakaan Princeton.
Al Farghani juga dikenal sebagai salah satu perintis astronomi modern dengan banyak jasa yang diberikan pada perintisan dan pengembangan teori-teorinya yang cemerlang.
Al Farghani adalah tokoh yang memperkenalkan sejumlah istilah astronomi asli Arab pada dunia yang hingga kini masih digunakan seperti azimuth, nadir, dan zenith.***
Sobat Genmuslim yang baik hatinya, ingin mendapat berita update setiap hari dari Genmuslim.id? Ayo gabung di Grup Telegram "GENMUSLIM NEWS", caranya klik link https://t.me/ genmuslimnews, kemudian join. Langkah pertama install aplikasi Telegram di ponsel.