GENMUSLIM.id – Insiden Pulau Rempang belum usai hingga sekarang setelah terjadi bentrok antar warga Rempang, Batam dengan aparat gabungan dari TNI, Polri dan Badan Pengusaha (BP) Batam.
Warga Pulau Rempang yang terlibat dalam bentrokan tersebut karena menolak direlokasi dan konflik lahan atas rencana Pembangunan kawasan Rempang Eco City.
Pulau Rempang yang memiliki luas wilayah 165 km2 akan dibangun Rempang Eco City yang digadang-gadang akan menghasilkan nilai investasi mencapai Rp. 381 triliun pada tahun 2080. (Dilansir Genmuslim dari Instagram @tempodotco pada Rabu, 20 September 2023)
Dibalik konflik Pulau Rempang yang tak kunjung usai sampai saat ini, ternyata ada sejarah keislaman yang wajib kita ketahui sebagai umat islam.
Seperti dilansir Genmuslim dari berbagai sumber pada Rabu, 20 Sepember 2023 Pulau Rempang dahulu dikuasai oleh Kesultanan Riau Lingga salah satu Kerajaan Melayu.
Pendiri Kesultanan Riau Lingga adalah Sultan Abdul Rahman Muazzam Syah dimana wilayah tersebut terletak di provinsi Kepulauan Riau dan sebagian kecil Indragiri Hilir.
Namun, Kesultanan Riau Lingga berakhir pada 3 Februari 1911 dan dikuasai Hindia Belanda.
Kesultanan Riau Lingga menjadi salah satu pusat kegiatan pembelajaran islam di kawasan Melayu sehingga para ulama berdatangan untuk mengajarkan ilmu keislaman.
Kesultanan Riau Lingga juga mengembangkan tradisi tulis menulis dalam bidang sastra dan keagamaan yang ditulis menggunakan Abjad Jawi.
Beberapa Sultan yang pernah memimpin di Kesultanan Riau Lingga:
Sultan Abdurrahman (1819 – 1832)
Sultan Abdurrahman adalah sultan pertama dari Kesultanan Riau Lingga yang merupakan putra pertama dari Sultan Mahmud Syah III yang berkuasa di Kesultanan Johor Riau.