khazanah

Keajaiban di Bulan Rabiul Awal: Kisah Kelahiran Nabi Muhammad saw dan Datangnya Pasukan Gajah

Sabtu, 16 September 2023 | 20:30 WIB
Kisah lahirnya Nabi Muhammad saw di bulan Rabiul Awal ((GENMUSLIM.id/dok: https://tafsiralquran.id/))

GENMUSLIM.id – Nabi Muhammad SAW dilahirkan pada 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.

Berbeda dengan kalender Hijriah dimana Nabi lahir pada bulan Rabiul Awal, pada kalender Masehi, perkiraan tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada abad ke-6 Masehi, sekitar tahun 570 atau 571 Masehi, di kota Makkah.

Kelahiran Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa penting dalam agama Islam, dan pada tanggal 12 Rabiul Awal ini diperingati oleh umat muslim sebagai Maulid Nabi atau Hari Kelahiran Nabi Muhammad SAW setiap tahunnya.

Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW juga diwarnai dengan datangnya pasukan gajah yang dibawa oleh Raja Abrahah yang kafir. Bagaimana kisahnya?

Baca Juga: Bulan Rabiul Awal yang Istimewa, Kelahiran Nabi Muhammad SAW dan Rahmat Bagi Seluruh Alam Semesta

Dikutip GENMUSLIM dalam buku “Amalan Sepanjang Tahun: Meraih Pahala di Bulan-Bulan Hijriah” terbitan Tinta Medina, di tengah-tengah bangsa Arab Jahiliyah saat itu, kehinaan dan kehampaan hidup benar-benar semakin parah.

Penghancuran nilai-nilai tauhid di sekitar Baitullah (Ka'bah) melalui kebiasaan mereka yang menyembah Berhala sungguh telah mencapai puncaknya. 

Hingga datanglah ancaman dari pasukan bergajah yang hendak menghancurkan Ka'bah.

Ketika para pasukan bergajah yang kuat itu telah hampir mendekati Baitullah dan bersiap siap hendak menghancurkannya, orang-orang musyrik dari kalangan Arab berkumpul di sekitar Ka'bah dalam keadaan takut dan khawatir.

Sebenarnya mereka menyadari dan memahami bahwa patung-patung yang mereka sembah tersebut tidak akan bisa memberikan bahaya ataupun manfaat kepada diri mereka. 

Baca Juga: Peringati Maulid Nabi, Nabi Muhammad SAW Hijrah pada Bulan Rabiul Awal

Namun, begitulah akibat dari hati yang kotor yang tidak mau berusaha menggapai hidayah Allah, mereka tetap saja pada keyakinan mereka yang menyembah patung.

Pada saat itu Abdul Muthalib yang merupakan pemimpin Quraisy hanya bisa terpaku dan pasrah, tidak bisa berbuat apapun untuk melindungi Baitullah.

Beliau berdiri di hadapan kaumnya seraya berkata,

Halaman:

Tags

Terkini