khazanah

Dari Pendudukan Yahudi di Tengah Umat Islam Palestina Hingga Membaca Perbatasan Negara Israel (Part 2)

Rabu, 6 September 2023 | 10:10 WIB
el Aviv, salah satu kota besar di Israel, yang dulunya dikuasai Kekhalifahan Islam Turki Utsmai. (GENMUSLIM.id/dok: pixabay.com/Tran Thang Nhat)

GENMUSLIM.id- Di dalam artikel sebelumnya, Negara Israel dikatakakan sebagai sebuah negara modern yang tidak memiliki kejelasan perbatasan, sebagaimana negara modern yang mengacu pada konsep ‘negara bangsa,’ hal tersebut sudah barang tentu menimbulkan berbagai pertanyaan di banyak pihak, umat Islam di Palestina dan seluruh dunia maupun publik dunia.

Konsepsi tentang batas-batas Negara Israel didasarkan pada Kitab Taurat, dari Sungai Nil hingga Sungai Eufrat dan Tigris, di mana ketiga tepi sungai tersebut telah dihuni umat Islam maupun umat Nasrani, sebagaimana yang terjadi di Palestina.

Namun, dalam Konferensi Perdamaian di Versailles pada tahun 1919, batas-batas wilayah Negara Israel yang sebelumnya berada di kekuasaan Islam Turki Utsmai, segera dibentuk, ditetapkan sebagai berikut di sebelah utara meliputi Shaida dan Damsyik, di Timur berbatasan dengan Kota Amman dan Aqaba, sedang di sebelah Barat berbatasan dengan El Arish Mesir.

Baca Juga: Bolehkah Wanita Muslimah yang Berstatus Istri Ikut Mencari Nafkah? Rasulullah: Dia Mendapat Dua Pahala

Di dalam buku A Profile of The Palestinian People, Edward Said mengatakan, ada perkembangan lain setelah Konferensi Perdamaian di Versailles pada tahun 1919, untuk membalas budi Emir Talal dari Yordania yang turut membantu Inggris berperang melawan Turki Utsmani, pemerintah kolonial Inggris di Timur Tengah menyerahkan sebagian dari wilayah Palestina, yakni Trans-Yordania kepada Emir Talal, yang dalam penyerahan tersebut juga meliputi Kota Yerusalem.

Kebijakan Pemerintah Kolonial Inggris yang berubah-ubah ini sudah barang tentu menyakitkan ke dua belah pihak, kadang menyakitkan umat Islam dan kadang pula menyakitkan kaum zionis, yang dalam kebijakan kali ini menyakitkan umat Islam maupun kaum zionis.

Baca Juga: Shin Tae Yong Was-was: Cedera Pemain Timnas Indonesia Jelang Hadapi Laga Berat Lawan Timnas Turkmenistan

Kaum Zionis menganggap Pemerintah Kolonial Inggris telah mengkhianati janji semula, denga demikian wilayah Negara Israel yang akan dibentuk tinggal 1/8 saja dari wilayah yang ditetapkan oleh Konferensi Perdamaian Versailess 1919.

Pada tanggal 22 Juli 1922, Liga Bangsa Bangsa (League of Nations) menetapkan Palestina sebagai wilayah ‘mandat’ bagi Inggris, serlanjutnya setelah Perang Dunia ke II, Majelis Umum PBB dengan sewenang-wenang memutuskan Palestina dibagi menjadi wilayah Israel di Barat dan wilayah Trans Yordania di Sebelah Timur.

Baca Juga: Mengenal Wakaf dan Distribusi Kekayaan Wakaf: Muslim Wajib Tahu!

Kebijakan ini menyakitkan kedua belah pihak langsung, baik umat Islam maupun Zionis.

Hal tersebut disebabkan, kaum Zionis mengira Negara Yahudi yang dipahami dari Sungai Eufrat dan Tigris hingga Sungai Nil, menyakitkan bagi umat Islam sudah tidak bersatu di payung negara yang sama, atau terpecah-pecah.

Kekecawaan Yahudi Zionis semakin membara, mereka memutuskan mengangkat senjata dengan melakukan teror terhadap kpentingan Inggris di Palestina untuk memproklamasikan Negara Zionis Israel pada tanggal 14 Mei 1948, ketika ‘Mandat’ Inggris berakhir di Palestina.

Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi Abbad bin Bisyir, Penjaga Setia yang Tetap Khusyuk Shalat Saat Terkena Anak Panah Musuh

Halaman:

Tags

Terkini