khazanah

Menjadi Kitab Paling Sahih, Berikut Sistematika Penulisan Sahih Bukhari, Simak Penjelasannya!

Sabtu, 2 September 2023 | 18:40 WIB
Buku Studi Kitab Hadis karya Dosen Tafsir IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (GENMUSLIM.id/Shuterstock.com)

GENMUSLIM.id – Sahih Bukhari karya Imam Bukhari memang berbeda dengan kitab-kitab hadis lainnya, Sahih Bukhari dinobatkan sebagai kitab sahih yang tidak diragukan lagi kesahihannya.

Tentunya kitab Sahih Bukhari karya Imam Bukhari memiliki kekhususan dan disusun dengan sangat hati-hati sehingga menjadi kitab hadis rujukan yang paling dipercaya oleh umat muslim.

Dalam menulis Sahih Bukhari, Imam Bukhari sangat selektif dan berhati-hati menentukan hadis-hadis yang sahih dan memenuhi kriteria hadis sahih.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Sunan Drajad, Wali yang Cinta Pada Fakir Miskin dan Ajarkan Filosofi Hidup Sebagai Manusia

Dikutip Genmuslim dalam buku Studi Kitab Hadis karya Dosen Tafsir Universita IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, pada Sabtu, 2 September 2023 menjelaskan sistematika penulisan kitab Sahih Bukhari karya Imam Bukhari.

Dengan usaha kerasnya Imam Bukhari dalam mengumpulkan dan meneliti hadis guna memastikan kesahihannya, akhirnya tersusunlah sebuah kitab Al-Jami’ al-Musnad al-Sahih atau yang biasa dikenal dengan Sahih Bukhari adalah hasil seleksi dari 600.000 buah hadis selama 16 tahun.

Baca Juga: Kisah Inspiratif: Kisah Sahabat Nabi Abbad bin Bisyir yang Syahid Pada Saat Perang Yamamah

Dalam rangka menyusun kitabnya ini, dan guna memastikan kesahihan sebuah hadis, disamping berusaha secara fisik, ternyata Imam Bukhari juga tidak meninggalkan aspek non fisik.

Dari informasi yang disampaikan oleh salah seorang muridnya Bernama al-Firbari bahwa ia pernah mendengar Muhammad Ibn Ismail al-Bukhari atau Imam Bukhari berkata: “aku Menyusun al-Jami’ al-Musnad al-Sahih ini di masjidil Haram, aku tidak memasukkan sebuah hadis pun ke dalam kitab itu sebelum aku shalat istikharah dua rakaat, setelah itu aku baru betul-betul merasa yakin bahwa hadis tersebut adalah ahdis sahih.”

Dalam hal penulisan sebuah kitab hadis dikenal ada empat macam sistematika, pertama adalah sistematika kitab sahih dan sunan, yakni sebuah kitab yang disusun dengan cara membagi menjadi beberapa kitab dan tiap-tiap kitab dibagi menjadi beberapa bab.

Kedua, system musnad, yaitu sebuah kitab hadis yang disusun menurut nama periwayat pertama yang menerima dari Rasul, seperti semua hadis yang diriwayatkan oleh Abu Bakar diletakkan di bawah nama Abu Bakar.

 Ketiga, sebuah kitab hadis yang disusun berdasarkan lima bagian-bagian tertentu yaitu bagian hadis yang berisi perintah, berisi larangan, berisi khabar, berisi ibadah dan bagian yang berisi tentang af'al secara umum.

Keempat, kitab yang disusun menurut sitematika kamus.

Kitab hadis karya Imam Bukhari disusun dengan memakai sistematika model pertama, yaitu dengan membagi menjadi beberapa judul tertentu dengan istilah kitab berjumlah 97 kitab, istilah kitab dibagi menjadi beberapa sub judul dengan istilah bab berjumlah 4550 bab.

Baca Juga: Kisah Inspiratif Wali Songo: Cerdas! Sunan Kalijaga Sisipkan Nilai Islam pada Budaya Masa Itu!

Halaman:

Tags

Terkini