khazanah

Peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia, Memaknai Merdeka Versi Ibnu Athaillah, Simak Penjelasannya!

Minggu, 20 Agustus 2023 | 06:20 WIB
Indonesia baru saja merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 78 (GENMUSLIM.id/pixabay/mufidpwt)

GENMUSLIM.id- Indonesia baru saja memperingati hari kemerdekaan ke 78, di berbagai penjuru daerah, terlihat hingar bingar perlombaan dan berbagai macam kegiatan untuk merayakannya.

Kemerdekaan ini diharapkan membawa Indonesia lebih sejahtera, rakyatnya makmur, pemerintahan yang adil dan bijaksana sebagaimana yang tertuang dalam Pancasila lambang negara Indonesia.

Di usia yang tak lagi muda, negara Indonesia merayakan kemerdekaannya, tentunya kita semua bersyukur pada Allah atas karunia kemerdekaan untuk Indonesia, dan berterimakasih kepada para pahlawan yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Baca Juga: Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko Resmi Mendukung Prabowo di Pilpres 2024, Budiman: Siap Menerima Sanksi Partai

Kemerdekaan dalam KBBI artinya bebas dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya, berdiri sendiri.

Di awali dengan proklamasi kemerdekaan yang dilaksanakan pada hari jum’at, 17 Agustus 1945 Indonesia dinyatakan merdeka dari penjajahan yang di alami rakyat Indonesia bertahun-tahun lamanya.

Tidak hanya negara yang merdeka, ternyata manusia sebagai individu juga butuh merdeka, sebab seorang manusia berpotensi untuk terjajah dan tidak merdeka, yakni oleh hawa nafsunya sendiri.

Terlepas dari itu semua, Ibnu Athaillah memiliki sudut pandang tersendiri menilai arti kemerdekaan pada seorang anak manusia.

Baca Juga: Kabar Pemilu 2024: Partai Gelora Segera Deklarasikan Prabowo Sebagai Bacapres RI Pada Akhir Agustus!

Dikutip GENMUSLIM.id dari buku Al-Hikam karya Ibnu Athaillah As-Sakandari kecewa dari sesuatu adalah kemerdekaan dari perbudakannya.

Kau merdeka dari segala yang tidak kau inginkan dan kau budak dari segala yang kau inginkan.

Ini adalah dalil lain yang menunjukkan betapa buruknya ketamakan dan terpujinya keengganan terhadap para makhluk dan sikap qana’ah terhadap rezeki yang sudah dibagi.

Ketamakan pada sesuatu sama saja dengan penghambaan terhadap sesuatu itu, sementara itu, keengganan terhadap sesuatu adalah bentuk kebebasan dari sesuatu itu.

Baca Juga: Menteri PUPR Viral Usai Upacara Bendera Merah Putih! Berikut Profil Lengkap Basuki Hadimuljono

Halaman:

Tags

Terkini