GENMUSLIM.id - Karen Armstrong seorang sarjana dari Inggris yang banyak mengungkapkan sejarah kebencian orientalis dan masyarakat Barat terhadap pribadi agung Nabi Muhammad SAW dan Islam.
Karen Arsmtrong mengkritisi kebencian dan tuduhan tak berdasar kepada Nabi Muhammad SAW itu sebagai sesuatu yang arogan dan tak ilmiah.
Kebencian orientalis dan masyarakat Barat terhadap Nabi Muhammad SAW dan Islam sudah berakar kuat sejak abad pertengahan, dari situlah Karen Armstrong berkeinginan kuat meluruskan pandangan yang dianggap sudah mapan tapi keliru tersebut.
Menurut Lathifah Ibrahim Khadar di dalam buku Ketika Barat Memfitnah Islam mengatakan, kebencian Barat terhadap Islam, Nabi Muhammad SAW, maupun Al Qur’an diawali kekalahan bangsa Barat pada Perang Salib.
Segala cara ditempuh oleh Barat dalam menjelek-jelekkan Islam, agar citra Islam di mata dunia adalah citra yang buruk, jelek, dan dzalim.
Di dalam bukunya yang berjudul Muhammad; Prophet for Our Time, Karen Armstrong memberikan cuplikan bagaimana tuduhan keji itu dilayangkan orientalis kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam, seperti Nabi Muhammad seorang tukang sihir dan penderita penyakit epilepsy (ayan).
Tuduhan yang amat keji itu mirip apa yang dituduhkan oleh orang kafir Quraisy untuk meredam aktivitas dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah.
Baca Juga: Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW: Kenali Tujuan dan Cara Memperingati Hari Kelahiran Rasulullah
Selain itu, Nabi Muhammad SAW juga dituduh sebagai penipu berdarah dingin, pembual, dan seseorang yang dikuasai roh jahat.
Selain pribadi Nabi Muhammad SAW yang diserang, para orientalis dan masyarakat Barat juga menuduh Islam sebagai pecahan agama Kristen yang menyimpang.
Tuduhan tidak berdasar itu berangkat dari mitos seorang Kristen sesat yang bernama Sergius bertemu dengan Nabi Muhammad SAW.
Bagi Karen Armstrong, orang Barat yang menuduh secara tak berdasar kepada Nabi Muhammad SAW dan Islam sebagai ‘schizophrenic’ dan ‘Islamophile.’
Di buku tersebut juga dijelaskan bagaimana orang Barat pada abad pertengahan masih menganggap umat Islam itu menyembah Nabi Muhammad sebagaimana orang Kristen menyembah Kristus.