GENMUSLIM.id- Mengucapkan shalawat kepada Rasulullah SAW merupakan sesuatu hal yang diperintahkan bahkan diajarkan langsung oleh Allah SWT kepada hambanya.
Shalawat kepada Rasulullah diperintahkan Allah SWT karena memiliki makna yang mendalam.
Perintah mengucapkan shalawat pada Rasulullah ini telah dicantumkan dalam QS. Al-Ahzab ayat 33, Allah SWT berfirman:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya
Baca Juga: Kisah Inspiratif: Karomah Kyai Hamid Pasuruan, Ulama yang Ucapannya Bercanda Tapi Jadi Nyata - Hal 1
Bila diperhatikan, lafal يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا menunjukkan kepada seseorang yang beriman saja, betapa shalawat merupakan wujud dan bukti mereka yang beriman saja.
Sholawat merupakan cara bagi seorang mukmin untuk menjaga kecintaan dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW.
Rasa cinta, penghormatan, dan penghargaan itu ditujukkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai rasul terakhir Allah SWT dan sebagai contoh teladan dalam kehidupan.
Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. juga dapat menjadi media penyejuk dan penyuci hati, membersihkan hati dari kotoran serta menguatkan ikatan spiritual dengan Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Resep Makanan Halal: Cara Membuat Fruit Pie Pudding yang Menyehatkan, Kaya Akan Buah-Buahan
Lalu bagaimana sebenarnya makna dari shalawat Allah kepada Nabi itu sendiri? Bila dilihat secara kebahasaan, shalawat mengandung ucapan yang bermakna doa (الصلاة).
Lebih lanjut, bila dilihat dalam tata bahasa Indonesia, sebagaimana dikutip Genmulim dalam Alquran dan Terjemah Departemen Agama Republik Indonesia, 9 Agustus 2023, makna shalat (yang berhubungan dengan shalawat) bisa diartikan dalam empat makna:
1.Shalawat Allah kepada manusia bermakna curahan Rahmat Allah disertai dengan pengangkatan derajat di hadapan penduduk langit.