Fitnah di media, fitnah gaya hidup, fitnah pola pikir, fitnah moral.
Dan ujian terberat itu bukan hanya menimpa diri kita, tetapi telah masuk sampai ke dalam rumah tangga kita — ke dalam hubungan suami-istri, dan pendidikan anak-anak kita.
Allah ﷻ berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا
"Wahai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka..."
(QS. At-Tahrim: 6)
Pernikahan adalah amanah besar. Bukan sekadar akad, bukan sekadar tinggal serumah.
Tetapi membangun persekutuan jiwa menuju ridha Allah.
Allah menggambarkan hubungan suami-istri dalam firman-Nya:
هُنَّ لِبَاسٌ لَّكُمْ وَأَنتُمْ لِبَاسٌ لَّهُنَّ
"Mereka (para istri) adalah pakaian bagimu, dan kamu pun adalah pakaian bagi mereka."
(QS. Al-Baqarah: 187)
Baca Juga: Fokus Terhadap Isu Climate Change, Menag Perintahkan untuk Susun Naskah Khutbah tentang Lingkungan
Pakaian itu menutupi, menghangatkan, memperindah, dan melindungi.
Maka komunikasi suami-istri pun harus penuh kedekatan, kejujuran, kasih sayang, dan saling melindungi.
Namun hari ini, komunikasi banyak tergerus:
• Sibuk dengan gadget masing-masing.
• Sibuk mengejar dunia tanpa membangun jiwa keluarga.
• Tidak ada lagi duduk bersama, mendengar dengan hati, berbicara dengan cinta.
Ma'asyiral muslimin,