Menag Nasaruddin Umar juga menjelaskan makna tasbih yang lebih mendalam, yakni mensucikan pikiran dan perasaan dari segala hal negatif dan juga dari perasaan positif yang berlebihan.
Ia mengutip pemikiran Jalaluddin Rumi yang menggambarkan bahwa manusia seperti cangkir, sementara Allah subhanahu wa ta'ala adalah samudra yang tidak terhingga.
"Setiap ujian dalam hidup, baik penderitaan maupun kebahagiaan, harus disikapi dengan sabar dan syukur, karena itulah kunci hidup yang penuh ketenangan," tutup Menag. ***