Makam-makam seperti itu dapat menjadi objek pengkultusan yang menggeser tujuan utama ziarah kubur.
Padahal, dalam ajaran Islam, ziarah kubur dilakukan untuk mengingatkan umat akan kematian dan akhirat, bukan untuk menjadikan makam sebagai tempat yang diagungkan.
Ustadz Agus menekankan pentingnya merujuk pada kitab-kitab seperti karya Imam Zainuddin al-Malibari, yang menegaskan bahwa penghormatan terhadap jenazah lebih baik diwujudkan melalui doa dan amal jariyah, bukan melalui bangunan fisik.
Hal ini dianggap penting demi menjaga keseimbangan antara praktik ibadah dan nilai-nilai Islam yang hakiki.***