Akibatnya, salat hanya menjadi rutinitas tanpa makna, yang seharusnya menjadi penjaga moral.
Ustadz Adi Hidayat menyoroti bahwa perilaku maksiat yang banyak muncul, seperti pornografi, pornoaksi,
Hingga penyimpangan seksual, berakar dari lemahnya kontrol diri yang seharusnya diperkuat melalui ibadah yang benar.
Beliau menyampaikan bahwa salat dan Al Quran akan berfungsi sebagai “Burhan” atau cahaya yang menerangi hati seseorang, menghalau keinginan berbuat buruk.
Sebagai contoh, kisah Nabi Yusuf 'alayhis-salam yang diceritakan dalam Al Quran.
Ketika dihadapkan pada godaan dari istri seorang pejabat tinggi Mesir, Nabi Yusuf mendapatkan "Burhan" (cahaya petunjuk) yang mencegah beliau untuk tergelincir pada perbuatan dosa.
Petunjuk itu ada dalam hati orang yang selalu dekat dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala, serta menjaga ibadahnya dengan khusyuk.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, ketika salat dilaksanakan dengan benar dan dilakukan berulang kali setiap hari, itu akan memperkuat hati dari dorongan hawa nafsu yang membawa kepada maksiat.
Ibadah sunnah seperti tahajud, dhuha, dan rawatib akan memperkuat “sinyal” keimanan seseorang sehingga mampu menahan diri dari perbuatan buruk, termasuk menghindari hal-hal tidak pantas.
Baca Juga: Hafal Al Quran Setiap Hari? Mudah! Ustadz Adi Hidayat Ajar Tips Gampang dan Cepat dalam Menghafal
Beliau mengingatkan, jika masih sering tergoda melakukan perbuatan maksiat, penting untuk mengevaluasi bagaimana kualitas ibadah yang kita lakukan.
Mungkin ada kekurangan dalam bacaan atau penghayatan ketika salat.
Lebih jauh, beliau menegaskan bahwa pentingnya bagi umat Islam untuk mengamalkan tuntunan Rasulullah dalam beribadah.
Memahami dan menghayati setiap bacaan dalam salat akan menimbulkan efek yang besar dalam menumbuhkan rasa khusyuk.