Hal ini, menurut Ustadz Felix, dapat mengurangi potensi konflik dan meningkatkan pemahaman antarumat beragama.
Ia juga menyebutkan, ketika umat Islam mampu mengenal akar kepercayaan yang saling berhubungan, seharusnya toleransi menjadi lebih mudah diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, tantangan ini tetap ada, terutama ketika toleransi itu dianggap sebagai cara untuk melemahkan keyakinan masing-masing.
Ustadz Felix berharap agar masyarakat Indonesia lebih terbuka dan memahami perbedaan agama tanpa merasa terancam atau terpaksa menerima keyakinan yang berbeda.
Ia percaya bahwa dakwah dengan hikmah, atau contoh baik, adalah kunci utama dalam mengembangkan toleransi di tengah perbedaan agama.
Bagi Ustadz Felix, toleransi bukan berarti menghilangkan perbedaan, melainkan cara memahami dan menghormati keyakinan orang lain tanpa merasa terintimidasi.***