Ustadz Hanan Attaki: Nabi Membela dan Sangat Berempati pada Orang yang Sedang Merasakan Jatuh Cinta

Photo Author
- Jumat, 1 November 2024 | 20:07 WIB
Ustadz Hanan Attaki Mengedukasi Bahwa Nabi Membela dan Berempati pada Orang Jatuh Cinta (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Hanan Attaki)
Ustadz Hanan Attaki Mengedukasi Bahwa Nabi Membela dan Berempati pada Orang Jatuh Cinta (Foto: GENMUSLIM.id/dok: YouTube Hanan Attaki)

Singkat cerita, kedua pasangan tersebut telah bercerai, dalam kondisi telah memiliki anak. Tenggelam dalam cintanya Mughits tidak bisa melupakan Barirah.

Diceritakan oleh Ustadz Hanan Attaki, para ulama mengisahkan karena cinta Mughits yang besar, kemanapun mantan istrinya pergi selalu diikuti secara diam-diam dan ditatap dengan air mata.

Singkat cerita, keadaan Mughits yang tidak bisa lupa akan cintanya dan sering berderai air mata sampai kepada Nabi.

Nabi mendatangi Barirah dan menyarankan kepadanya untuk kembali pada mantan suaminya. Sebagai seorang yang sholihah, Barirah memepertanyakan apakah Nabi sedang memerintahkan hal tersebut padanya.

Sebagai umat yang baik, Barirah siap jika memang saran tersebut adalah perintah untuknya.

Namun, Nabi mengatakan bahwa itu hanyalah saran, karena Rasulullah kasihan melihat kondisi Mughits. Bukan sebagai perintah.

Dikatakan oleh Barirah, “Aku tidak perlu lagi untuk rujuk denganya”. Maka patah hatilah Mughits dalam kenyataan tersebut.

“Ini salah satu riwayat Bukhari tentang cinta, dan nabi serius pada orang yang sedang jatuh cinta dan nabi itu berempati kepada orang yang jatuh cinta”. Tutur Ustadz Hanan Attaki.

Baca Juga: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri: Senang dan Tetap Tenang Hadapi Ujian, Mau Tahu Caranya? Simak Berikut Ini

Dalam kisah tersebut para ulama mengatakan ada beberapa hal yang bisa dipelajari. Pertama, rasa empati Nabi yang besar kepada orang yang jatuh cinta.

Kedua, memahami bahwa cinta merupakan rahasia Allah, jadi tidak bisa dipaksakan. Jatuh cinta juga merupakan sesuatu yang ada diluar kendali manusia.

Nabi memperbolehkan cinta Mughits kepada Barirah, bahkan Rasul membela perasaan umatnya itu dengan dirinya sendiri. Nabi memahami bahwa semua perasaan berada pada kuasa Allah SWT.

Ketiga, keinginan untuk melihat orang yang dicinta merupakan hal lumrah, namun harus tetap pada koridor Islam yang menjaga.

“Kita pikirkan rasul sekaku orang-orang yang mewakili dan mengatakan tidak boleh, ternyata nabi paham banget.” jelas Ustadz Hanan Attaki.

Nabi sebagai manusia yang mulia memang memiliki hati yang lembut dan sangat mengerti umatnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Reza Nurcholis, S.Si

Sumber: Youtube Hanan Attaki

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X