Ia merapikan catatan dan menulis ulang setiap materi, sehingga ketika ujian tiba, catatannya menjadi panduan belajar yang sangat berguna, tidak hanya bagi dirinya tetapi juga bagi rekan-rekannya.
Bahkan, catatan miliknya sering kali difotokopi oleh teman-temannya karena ketelitian dan kejelasan penyajiannya.
Pada satu momen, Ustadz Khalid diakui oleh salah seorang dosennya sebagai satu-satunya mahasiswa yang menjawab soal ujian dengan benar dan lengkap.
Ini tentu menjadi pencapaian yang mengesankan, sekaligus menunjukkan betapa usahanya dalam belajar sungguh tidak sia-sia.
Prestasi ini semakin memotivasi Ustadz Khalid untuk terus belajar dan mengembangkan diri, tanpa pernah merasa puas dengan hasil yang ia capai.
Dari pengalaman kuliah ini, Ustadz Khalid mengambil pelajaran penting bahwa setiap orang memiliki potensi untuk meraih prestasi yang sama, selama ia mau belajar dari kelebihan orang lain.
Dengan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya dan berfokus pada hal-hal positif, seseorang dapat mengembangkan kemampuan dan meraih hasil yang diinginkan.
Seperti yang disampaikan Ustadz Khalid, mata, tangan, dan waktu yang dimiliki setiap orang sama, namun yang membedakan adalah bagaimana seseorang menggunakan semua itu untuk mencapai tujuan.
Ustadz Khalid juga berpesan agar kita tidak hanya melihat kesuksesan orang lain dengan iri, melainkan menjadikannya sebagai inspirasi dan motivasi untuk menjadi lebih baik.
Ia menekankan bahwa kesuksesan yang dicapai orang lain bukanlah untuk ditakuti atau dijauhi, melainkan untuk dipelajari dan diterapkan dalam kehidupan kita.
Inilah salah satu prinsip yang selalu ia pegang teguh hingga kini.
Dari pengalaman berharga ini, Ustadz Khalid mengingatkan bahwa kemampuan belajar dari kebaikan dan keunggulan orang lain adalah kunci menuju keberhasilan.
Jika kita ingin meraih prestasi yang sama, maka kita harus siap untuk mengadopsi sikap, semangat, dan disiplin yang sama.