Menurut Ustadz Hanan Attaki, Ini Pelajaran dari Bani Israil, tentang Pentingnya Bersyukur atas Ujian Hidup

Photo Author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 05:43 WIB
Ustadz Hanan Attaki, Kenapa Allah Menyulitkan Hidup Kita?  ((Foto: Genmuslim.id/dok: Youtube Khairil alfatih ))
Ustadz Hanan Attaki, Kenapa Allah Menyulitkan Hidup Kita? ((Foto: Genmuslim.id/dok: Youtube Khairil alfatih ))

GENMUSLIM.id - Ustadz Hanan Attaki mengatakan dalam kehidupan setiap individu pasti pernah menghadapi ujian, baik berupa kesulitan, kehilangan, maupun penderitaan. 

Bagi sebagian orang, ujian hidup sering kali dipandang sebagai sebuah kebetulan yang tak dapat dihindari.

Namun, menurut Ustadz Hanan Attaki, ujian hidup bukanlah sekadar kebetulan belaka, melainkan tanda kasih sayang Allah kepada hamba-Nya.

Ketika kita membandingkan nasib kita dengan orang lain, seringkali kita terjebak dalam perbandingan yang tidak adil dan tidak logis dari sudut pandang Islam. 

Salah satu kesalahan umum adalah membandingkan hasil yang kita dapat di dunia dengan hasil yang orang lain peroleh, tanpa mempertimbangkan perspektif iman dan akhirat. 

Baca Juga: Pesan Penting Bagi Umat Islam yang Merasa Sedih, Ustadz Abdul Somad: Allah Bersama Kita!

Dalam Islam, perbandingan yang adil bukanlah tentang apa yang kita peroleh di dunia, melainkan tentang apa yang kita harapkan di akhirat.

Allah tidak menjanjikan kepada orang beriman bahwa mereka akan selalu mendapatkan kekayaan atau kemudahan hidup di dunia.

Sebaliknya, Allah lebih menekankan janji kebahagiaan di akhirat bagi mereka yang beriman dan beramal saleh. 

Dikutip GENMUSLIM dari Youtube Khairil alfatih, Selasa, 22 Oktober 2024, Kisah Bani Israil pasca hijrah ke Palestina mencerminkan perjalanan spiritual dan tantangan yang dihadapi umat beriman.

Setelah hijrah ke Palestina, Bani Israil menghadapi tantangan yang membuat mereka mengeluh.

Meskipun mereka telah mengikuti Nabi Musa, banyak di antara mereka merasa hidup mereka tidak membaik secara duniawi. 

Mereka mengungkapkan ketidakpuasan dengan berkata, "Sama saja nasib kami, sebelum dan setelah kedatanganmu, wahai Musa."

Sikap ini mencerminkan pandangan sempit mereka, yang hanya mengukur keberhasilan dari sudut pandang materi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Ninik Reatni Rukmiantika

Sumber: Youtube Khairil alfatih

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X