"Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan harta kalian, tetapi Dia melihat kepada hati dan amal kalian." (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan kepada kita bahwa apa yang menjadi ukuran di sisi Allah adalah keikhlasan hati dan amal yang dilakukan dengan ketulusan, bukan seberapa besar atau kecilnya kemampuan fisik dan materi yang kita miliki. Hidup Tanpa Beban
Ma'asyiral Muslimin rahimakumullah,
Orang yang beriman dan bertauhid kepada Allah subhanahu wa ta'ala, hidupnya tidak penuh dengan beban.
Ia tidak hidup di bawah bayang-bayang orang lain. Ia tidak merasa tertekan oleh prestasi orang lain.
Justru, ia akan merasa senang melihat orang lain berprestasi, dan tidak merasa tersaingi.
Seorang mukmin sejati tahu bahwa setiap rezeki dan keberhasilan telah diatur oleh Allah subhanahu wa ta'ala.
Baca Juga: angan Kikir dan Bakhil, Dengarkan Nasehat Ustadz Khalid Basalamah Ini: Merekalah Sumber Rezeki Kita!
Maka, ia tidak khawatir akan kehilangan atau merasa diabaikan oleh orang lain. Ia tidak hidup dengan ketakutan akan ditinggalkan oleh orang-orang di sekitarnya.
Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا
"Dan tidak ada satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya." (QS. Hud: 6)
Ayat ini menegaskan bahwa setiap makhluk, termasuk manusia, telah dijamin rezekinya oleh Allah.
Maka, tidak ada alasan bagi kita untuk merasa iri atau khawatir akan rezeki orang lain.
Sebaliknya, kita harus bersyukur atas apa yang telah diberikan Allah kepada kita dan terus berusaha sesuai dengan kemampuan kita. Jangan Terjebak dengan Bisikan Iblis