Dalam dakwahnya, Ustadz Khalid Basalamah sering mengutip kisah ini sebagai pelajaran bagi umat Islam tentang pentingnya keteguhan iman dan menolak kesyirikan.
Bagi Ustadz Khalid, tantangan yang dihadapi Nabi Ibrahim dalam menentang Namrud memiliki kesamaan dengan tantangan umat Islam.
Saat ini dalam menghadapi berbagai bentuk kesyirikan modern, seperti penyembahan terhadap harta, kekuasaan, dan kedudukan.
Ketika Ibrahim dihadapkan dengan Namrud, ia dengan tegas menantang klaim Namrud sebagai Tuhan.
Ibrahim mengatakan bahwa hanya Allah yang layak disembah, bukan makhluk ciptaan-Nya, termasuk Namrud.
Meski Namrud mencoba membuktikan kekuasaannya, Ibrahim dengan yakin menunjukkan bahwa kekuasaan Namrud tidak sebanding dengan kekuasaan Allah.
Ustadz Khalid Basalamah menegaskan bahwa umat Islam harus mengambil pelajaran dari keberanian Nabi Ibrahim.
Dalam kehidupan modern, ada banyak "Namrud" yang memaksakan ideologi atau sistem yang bertentangan dengan ajaran tauhid.
Umat Islam harus berani menentang segala bentuk kesyirikan dan tetap teguh dalam keyakinan kepada Allah.
Kisah Nabi Ibrahim ini juga mengajarkan pentingnya berdakwah dengan hikmah dan kesabaran, meskipun menghadapi ancaman besar.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa tugas dakwah bukanlah tugas yang mudah, namun dengan kekuatan iman, seorang Muslim dapat mengatasi tantangan apa pun, sebagaimana Ibrahim menghadapi Namrud.
Pada akhirnya, Namrud dihancurkan oleh Allah dengan cara yang tidak terduga—seekor nyamuk yang masuk ke dalam hidungnya dan menyebabkan kematiannya yang menyakitkan.
Kisah ini menegaskan bahwa siapa pun yang melawan Allah dan para rasul-Nya, pasti akan menemui kehancuran.