Tidak hanya mengabulkan doa yang diucapkan, Allah juga bisa mendengar permohonan yang tersimpan di hati.
Hal ini sesuai kisah Rasulullah SAW ketika memiliki keinginan untuk memindahkan kiblat dari Masjidil Aqsa ke Masjidil Haram.
Ketika itu, Rasulullah SAW sering menatap langit tanpa mengatakan hal apapun. Namun Allah Maha Mengetahui sehingga keinginan beliau pun terkabul.
Allah berfirman dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 144.
قَدْ نَرٰى تَقَلُّبَ وَجْهِكَ فِى السَّمَاۤءِۚ فَلَنُوَلِّيَنَّكَ قِبْلَةً تَرْضٰىهَاۖ فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوْا وُجُوْهَكُمْ شَطْرَهٗۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْكِتٰبَ لَيَعْلَمُوْنَ اَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّهِمْۗ وَمَا اللّٰهُ بِغَافِلٍ عَمَّا يَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Sungguh, Kami melihat wajahmu (Nabi Muhammad) sering menengadah ke langit. Maka, pasti akan Kami palingkan engkau ke kiblat yang engkau sukai. Lalu, hadapkanlah wajahmu ke arah Masjidilharam. Di mana pun kamu sekalian berada, hadapkanlah wajahmu ke arah itu. Sesungguhnya orang-orang yang diberi kitab benar-benar mengetahui bahwa (pemindahan kiblat ke Masjidilharam) itu adalah kebenaran dari Tuhan mereka. Allah tidak lengah terhadap apa yang mereka kerjakan.”
Baca Juga: Prabowo dan Majelis Syuro PKS Bahas Empat Poin Penting, Salah Satunya Untuk Persatuan Indonesia
Selain menjamin akan dikabulkannya doa, orang yang berdoa juga tidak akan binasa, sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW:
لَا تَعْجِزُوْ فِي الدُّعَاءِ فَإِنّهُ لَنْ يَهْلِكَ مَعَ الدُّعَاءِ أَحَدٌ
Artinya: “Jangan kalian lemah (sedikit) dalam berdoa. Karena tidak akan binasa orang yang selalu berdoa.” (HR. Al Hakim)
Melansir YouTube Dunia Zoom pada Senin 14 Oktober 2024, Ustadz Hanan Attaki menambahkan bahwa selama kita masih berharap dan berdoa, maka tidak ada kekalahan atau kerugian.
Para ulama berpendapat bahwa segala sesuatu yang pergi kepada Allah di dunia ini tidak akan kembali, kecuali doa. Sejatinya, doa yang kita panjatkan akan kembali kepada kita.
Untuk itu, hendaknya kita selalu berdoa secara langsung dan membatin kepada Allah, sebagaimana yang disampaikan oleh Ustadz Hanan Attaki.***
