Mereka melabeli kaum Sunni yang berada di Saudi sebagai Wahabi untuk menakut-nakuti kaum Muslimin lainnya.
Padahal, menurut Ustadz Khalid Basalamah, apa yang mereka sebut sebagai Wahabi adalah sebenarnya ajaran Islam yang lurus, berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah.
Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) sendiri telah mengeluarkan buku yang menyatakan kesesatan ajaran Syiah, sebuah bukti bahwa penyimpangan akidah ini harus diwaspadai oleh kaum Muslimin.
Menurut Ustadz Khalid Basalamah, inilah yang menyebabkan banyaknya upaya dari pihak Syiah untuk menjelekkan ulama Sunni, terutama yang berasal dari Saudi.
Sebagai seorang ulama yang sering memberikan ceramah di berbagai platform, Ustadz Khalid Basalamah berusaha meluruskan pemahaman umat tentang istilah-istilah yang sering disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Salah satu contoh yang ia angkat adalah bagaimana istilah Wahabi digunakan untuk memojokkan ajaran tauhid yang murni.
Padahal, ajaran ini tidak lain adalah ajaran Islam yang benar sesuai dengan apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam.
Dalam konteks yang lebih luas, Ustadz Khalid Basalamah menekankan pentingnya kaum Muslimin untuk tidak mudah terpengaruh oleh istilah-istilah yang disalahartikan.
Pemahaman yang benar tentang Islam, terutama dalam hal akidah, harus selalu didasarkan pada dalil-dalil yang shahih, bukan pada propaganda yang disebarkan oleh pihak-pihak yang ingin merusak persatuan umat.
Oleh karena itu, bagi Ustadz Khalid Basalamah, istilah Wahabi yang sering kali dipakai untuk menyudutkan kaum Sunni adalah bentuk distorsi dan upaya memecah belah umat.
Seharusnya, kaum Muslimin lebih fokus pada ajaran Islam yang murni dan tidak terjebak dalam istilah yang tidak sesuai dengan fakta sejarah dan akidah yang sebenarnya. ***
