Jika dilihat dari Tafsir Al-Qur’an al-Adzhim Orang yang mengaku dirinya cinta kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala namun dilihat dari perilaku, tutur kata, dan sikapnya bertolak belakang dari ajaran Nabi Muhammad SAW, maka dia adalah orang yang dusta.
Sebagaimana tersebut dalam hadis sahih, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
“Barang siapa yang melakukan suatu amal perbuatan yang bukan termasuk tuntunan kami, maka amalnya itu ditolak.”
Sedangkan pandangan Quraish Shihab dalam Tafsir al-Misbah, menjelaskan cinta Allah kepada hambaNya dilihat dari pakar Al-Qur'an dan sunnah.
Hal tersebut dipahami sebagai sebuah limpahan karunia Allah yang tak terbatas, dimana itu akan disesuaikan dengan kadar cinta manusia kepada Nya.
Lalu Quraish Shihab juga menjelaskan jika seseorang mencintai Allah makan harus melaksanakan perintah Allah melalui ajaran Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Fenomena Artis Salah Tafsir: Ustadz Ammi Nur Baits Berikan Rambu-Rambu Memahami Alquran Bagi Awam
Pendapat lain mengenai cinta kepada Allah dikemukakan oleh Sahal bin Abdullah yang menjelaskan bahwa tanda kecintaan kepada Allah adalah dengan mencintai Al-Quran.
Dan tanda cinta kepada Al-Qur'an adalah dengan menunjukkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW.
Lalu tanda cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah dengan menunjukkan cinta kepada hadis-hadisnya.***