Ayat ini menegaskan bahwa orang-orang beriman harus selalu berteman dan berada dalam lingkungan orang-orang yang jujur.
Kejujuran adalah fondasi dari kepercayaan, dan tanpa kejujuran, hubungan antar sesama akan runtuh.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita harus senantiasa menjaga kejujuran baik dalam bekerja, berdagang, maupun dalam menjalankan tanggung jawab lainnya.
Ma'asyiral Muslimin yang Berbahagia,
Amanah dan kejujuran memiliki dampak yang besar dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika amanah diabaikan, kehancuran akan melanda umat.
Begitu juga, jika kejujuran hilang, maka akan terjadi kekacauan dalam hubungan sosial.
Rasulullah SAW juga memperingatkan dalam sebuah hadis:
إِذَا ضُيِّعَتِ اْلأَمَانَةُ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ. قَالَ: كَيْفَ إِضَاعَتُهَا يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا أُسْنِدَ اْلأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ.
‘Jika amanah telah disia-siakan, maka tunggulah hari Kiamat,’ dia (Abu Hurairah) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah menyia-nyiakan amanah itu?’ Beliau menjawab, ‘Jika satu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah hari Kiamat!’”
Ini menjadi peringatan bagi kita semua untuk selalu menjaga amanah, baik itu amanah dalam bentuk pekerjaan, harta, maupun kepercayaan yang diberikan kepada kita.
Jika kita menjaga amanah, insya Allah, kehidupan kita akan penuh dengan keberkahan.
Jamaah yang Berbahagia,
Marilah kita selalu berusaha menjadi pribadi yang amanah dan jujur dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam menjalankan tugas, baik sebagai pemimpin, pekerja, pengusaha, maupun orang tua, kita harus selalu ingat bahwa Allah SWT senantiasa mengawasi kita.
