Ikang Fawzi Masih Bersedih, Begini Hukum Meratapi Kematian dalam Islam Menurut Ustadz Khalid Basalamah

Photo Author
- Sabtu, 5 Oktober 2024 | 17:22 WIB
Wafatnya Marissa Haque masih terasa berat bagi Ikang Fawzi. Ustadz Khalid Basalamah membahas hukum meratapi kematian dalam Islam berdasarkan hadits Nabi.  (Foto: GENMUSLIM.id / Dok: Open AI)
Wafatnya Marissa Haque masih terasa berat bagi Ikang Fawzi. Ustadz Khalid Basalamah membahas hukum meratapi kematian dalam Islam berdasarkan hadits Nabi. (Foto: GENMUSLIM.id / Dok: Open AI)

Yang meratapi kematian tanpa bertaubat sebelum wafatnya akan mendapatkan hukuman yang berat di akhirat.

Ustadz Khalid Basalamah dalam beberapa kajiannya mengingatkan pentingnya bagi seorang mukmin untuk memahami bahwa kematian adalah jalan menuju kehidupan yang kekal.

Dilansir GENMUSLIM dari YouTube @kajiansunnah1990 pada Sabtu 5 Oktober 2024, tangisan tanpa suara, seperti yang ditunjukkan Rasulullah saat meninggalnya Ibrahim, putranya, masih diperbolehkan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Sesungguhnya mata ini berlinang, hati ini bersedih,

Baca Juga: Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri: 4 Hal yang Tidak Membuat Takut Kehilangan Dunia, No.2 Perlu Kamu Pahami!

Namun kami tidak mengatakan kecuali apa yang diridhai oleh Tuhan kami." (HR. Bukhari no. 1303 dan Muslim no. 2315).

Namun ucapan yang melampaui batas atau mendoakan keburukan bagi diri sendiri, keluarga, atau harta harus dihindari.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Janganlah kalian mendoakan keburukan terhadap diri kalian,

Jangan pula mendoakan keburukan terhadap anak-anak kalian, dan janganlah mendoakan keburukan terhadap harta kalian.

Jangan sampai kalian mengucapkannya pada waktu yang bertepatan dengan dikabulkannya doa, sehingga doa kalian dikabulkan oleh Allah." (HR. Muslim no. 920).

Baca Juga: Waspadalah! Ancaman Penyakit Ain Bisa Datang dari Media Sosial: Berikut Penjelasan Ustadz Khalid Basalamah

Sebagai seorang mukmin, kita harus selalu menyadari bahwa kematian adalah ketetapan Allah yang pasti akan dialami oleh setiap insan.

Ustadz Khalid Basalamah juga menekankan bahwa umat Islam hendaknya berusaha meninggal dalam keadaan beriman agar dapat bertemu kembali dengan orang-orang yang dicintai di akhirat nanti.

Ikhtiar untuk tetap menjalani hidup dengan bersandar pada keimanan kepada Allah adalah bentuk kesabaran yang mulia, dan insya Allah,

Keluarga yang ditinggalkan akan dipertemukan kembali di akhirat jika tetap menjaga tauhid dan tidak melakukan perbuatan syirik. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Aisyah Tsabita

Sumber: Instagram @insertlive, YouTube @OfficialiNews, YouTube @kajiansunnah1990

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X