GENMUSLIM.id – Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri dalam salah satu kajiannya menyampaikan baiknya ketika orang yang beriman itu menyegerakan kebaikan dan setiap kebaikan yang disegerakan dibarengi pengorbanan karena mengharap ridha Allah SWT.
Mereka memahami bahwa dunia ini fana sehingga tidak terlalu ngotot mengejar dunia.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an surat Al Anbiya’ ayat 90 bahwa sifat para Nabi dan Rasul, “Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam mengerjakan kebaikan (perbuatan yang baik) dan berdoa kepada kami dengan harap dan cemas, dan merekalah orang-orang yang khusyu’ kepada kami.”
Sedang sifatnya orang mukmin terdapat dalam Al Qur’an surat Al Mukminun ayat 61 “Mereka itu bersegera untuk melakukan kebaikan-kebaikan dan merekalah orang-orang yang segera memperolehnya.”
Pilihan menjadi seorang muslim yang senantiasa bergegas dalam kebaikan selalu memiliki konsekuensi, pengorbanan, kerja keras dan kedisiplinan.
Tetapi semuanya tidak sebanding denagn rahmat juga ampunan dari Allah SWT.
Dilansir oleh GENMUSLIM dari Youtube Podcast Dakwah Sunnah, Sabtu 5 Oktober 2024, Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri menjelaskan juga bahwa ada empat hal yang terdapat pada diri manusia seberat apapun dunianya tidak akan bermasalah untuknya, Rasulullah bersabda (HR. Imam Ahmad), yaitu ialah :
1. Sidqul hadist: lisan yang jujur dan benar. Karena syaitan bermain dengan yang sebaliknya sedangkan jujur akan membuat dirimu lebih tenang.
2. Wahibul amanah: menjaga amanah dan menunaikan hak orang lain. Ketika memiliki mental untuk menunaikan hak orang, maka dunia yang hilang tidak membuat kamu merasakan apa-apa
3. Wahusnul khuluq: akhlak yang mulia
4. Waifatun maf’an: makanan yang halal dan baik. Uang yang haram mempengaruhi kegalauan, ketakuan dan hal buruk lainnya
Makanya ketika Nabi memiliki empat hal ini, bagaimanapun ujian dunianya ia tetap tenang. Saat Rasulullah menenangkan Abu Bakar pun dengan yakin beliau menyampaikan “la tahzan innallaha ma’ana, jangan bersedih, Allah bersama kita”. Ungkap Ustadz Muhammad Nuzul Dzikri.