Inti dari tahlilan adalah amal baik yang kita hadiahkan kepada orang yang meninggal dunia.
Untuk masalah hari, bukan karena muslim meniru agama Hindu, tetapi kebiasaan adat sejak dahulu sudah seperti itu.
Dalam kebiasaan tahlilan itu ada makna yang terkandung kenapa diadakan di hari 1 sampai 7 kemudian 40 hari dan 100 hari.
Bukan karena meniru kebiasaan agama Hindu, hanya kebetulan penghitungan harinya yang sama.
Menurut Buya Yahya, jangan dihubungkan dengan agama Hindu, adanya kesamaan bukan berarti meniru.
Semoga Allah melembutkan hati kita agar kita tidak mudah mencaci siapapun, merendahkan siapapun dan selalu menunjukkan pada kita kebenaran sebagai kebenaran untuk kita ikuti dan kebatilan sebagai kebatilan untuk kita tinggalkan. ***