Menumbuhkan Keimanan dan Pola Asuh yang Tepat
Dalam konteks parenting Islami, salah satu tujuan utama selama masa usia dini adalah menumbuhkan keimanan.
Walaupun anak pada usia ini mungkin belum dapat menghafal rukun iman secara menyeluruh, yang penting adalah menanamkan nilai-nilai keimanan dalam hati mereka.
Seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam, pengajaran keimanan harus dilakukan dengan cara yang lembut dan penuh kasih sayang.
Selain itu, penting untuk diingat bahwa anak pada usia 0-7 tahun masih berada dalam tahap egosentris, yaitu merasa bahwa dirinya adalah pusat perhatian.
Dalam pola asuh Islami, mengatasi egosentrisme ini dengan cara yang bijaksana adalah kunci.
Misalnya, jika seorang anak merasa bahwa semua perhatian harus tertuju padanya, hal ini bisa mengakibatkan perilaku yang tidak diinginkan di kemudian hari.
Oleh karena itu, penting untuk membantu anak memahami bahwa dunia tidak berputar hanya di sekitar mereka, tetapi dengan cara yang tidak menekan perasaan mereka.
Membangun Image Positif dan Cinta Terhadap Ibadah
Baca Juga: Parenting Islami! Syekh Ali Jaber Bagi Tips Bagaimana Cara Mendidik Anak Di Zaman Sekarang
Selain mengatasi egosentrisme, menanamkan image positif terhadap ibadah dan kegiatan religius juga sangat penting.
Contoh dari Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan kita untuk membuat kegiatan seperti shalat menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi anak.
Dengan cara ini, anak akan memiliki pandangan positif terhadap ibadah dan merasa nyaman ketika melakukannya.
Penting untuk menghindari pendekatan yang memaksa, seperti memaksa anak untuk melakukan shalat atau belajar tanpa menumbuhkan rasa cinta terlebih dahulu.