Rasulullah SAW berseru pada kaum muslimin, bila mereka setuju Nabi meminta Abul Ash bin Rabi dibebaskan dan kalung itu dikembalikan ke Zainab.
Kembalinya Abul Ash bin Rabi dalam dekapan Zainab ternyata juga membawa kabar dari Nabi, bahwa iman telah memisahkan mereka.
Baca Juga: Sufmi Dasco Sebut Revisi UU Pilkada Dibatalkan Hormati Putusan MK, Warganet: Jangan Tenang Dulu…
Iman telah menjadi batas hubungan suami istri itu. Zainab diminta berhijrah ke Madinah oleh Rasulullah SAW.
Zainab dan Abul Ash bin Rabi, berpisah dengan gerimis air mata. Sayangnya, dalam perjalanannya ke Madinah tersebut, Zainab diganggu oleh sejumlah pemuda kafir Quraisy.
Kejadian ini membuat Zainab yang saat itu sedang mengandung, terjatuh dari unta, dan mengalami keguguran. Sejak saat itu, Zainab terus sakit-sakitan dan lukanya sulit untuk diobati.
6 Tahun lamanya mereka berpisah, hingga akhirnya sesaat sebelum Fathul Mekkah tepatnya di tahun 7 Hijriah; Abul Ash bin Rabi memutuskan untuk mengucap dua kalimat syahadat, langsung dihadapan sang mertua.
Rasulullah SAW pun sangat bergembira, dan segera beliau mempersatukan kembali Abul Ash bin Rabi dengan Zainab, dengan mahar dan ijab qobul yang sesuai syariat islam.
Begitulah kisah cinta beda agama yang sempat dialami oleh Zainab putri sulung Rasulullah SAW. dengan Abul Ash bin Rabi. ***